Ratusan Petugas Diterjunkan Pantau Kesehatan Hewan Kurban di Blitar

Ratusan Petugas Diterjunkan Pantau Kesehatan Hewan Kurban di Blitar

Ratusan petugas disiagakan untuk memantau kesehatan hewan kurban saat Idul Adha di Blitar Raya. Rinciannya, Kabupaten Blitar sebanyak 273 orang, dan di wilayah kota Blitar ada 60 petugas.
Kabid Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Disnakkan Kabupaten Blitar, Nanang Miftahuddin mengatakan para petugas akan diterjunkan sebelum dan sesudah pelaksanaan kurban. Petugas tersebut akan memantau kesehatan hewan kurban di masing-masing desa/kelurahan.

“Kami sediakan minimal 1 petugas di masing-masing desa/kelurahan. Tujuannya untuk mengecek dan memastikan hewan untuk kurban dalam keadaan sehat dan baik,” terangnya kepada detikJatim, Sabtu (15/6/2024).
Nanang menyebutkan, ada sekitar 273 petugas yang disiagakan. Terdiri dari 97 orang dari Disnakkan, 32 petugas dari PDHI Jatim, 63 orang dari DPV Paravetindo Blitar Raya dan 81 orang relawan dari masyarakat.

“Totalnya ada sekitar 273 orang. Termasuk dari petugas Disnakkan, dokter hewan sampai dengan relawan dari masyarakat sekitar. Nantinya mereka akan stand by pada saat p

Menurut Nanang, petugas tidak hanya memastikan hewan kurban dalam keadaan sehat. Tetapi juga mengawasi proses penyembelihan hewan kurban secara tepat dan sesuai dengan aturan islam.

“Kemudian juga kami sampaikan agar memantau saat proses penyembelihan hewan kurban, termasuk tidak membuang limbah ke sungai,” katanya.

Senada, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar, Dewi Masitoh turut menyampaikan kepada petugas pemantau hewan kurban untuk memastikan tidak ada masyarakat yang membuang limbah ke sungai. Itu karena kotoran atau limbah dari hewan kurban berisiko mencemari lingkungan sungai.

“Iya tentu kami meminta petugas untuk memastikan tidak ada yang membuang limbah hewan kurban ke sungai,” katanya.

Ada sekitar 60 petugas pemantau hewan kurban yang disediakan oleh DKPP Kota Blitar. Mereka akan disiagakan selama Idul Adha, baik pada penyembelihan di masing-masing kelurahan, maupun di rumah potong hewan (RPH).

“Ada sekitar 60 orang petugas yang kami siagakan, yang jelas mereka akan bertugas untuk memastikan seluruh hewan kurban yang akan dipotong dalam keadaan sehat dan aman dikonsumsi. Harapannya apabila terdapat temuan penyakit dapat segera dilaporkan kepada kami,” tandasnya.