Cara Budidaya Udang Vaname: Dari Persiapan hingga Panen

Cara Budidaya Udang Vaname: Dari Persiapan hingga Panen

Usaha budidaya udang kini semakin diminati oleh masyarakat karena tingginya permintaan udang di pasar, khususnya udang vaname. Jika Anda juga tertarik untuk memulai bisnis budidaya udang vaname, tak perlu khawatir. Dengan mengikuti langkah-langkah di artikel ini, mulai dari mempersiapkan tambak hingga memulai proses budidaya, Anda dapat menjalankan bisnis ini dengan lancar.

Untuk mendukung kesuksesan Anda dalam melakukan budidaya udang vaname, yuk simak artikel ini sampai akhir!

Langkah-Langkah Persiapan Budidaya Udang Vaname

Cara budidaya udang vaname yang benar dimulai dengan persiapan yang tepat. Apa saja yang perlu disiapkan sebelum memulai budidaya?

1. Memperhitungkan Modal

Usaha budidaya udang membutuhkan banyak persiapan modal, meliputi beli/sewa lahan, konstruksi kolam, instalasi listrik, pembuatan mess, persiapan alat-alat yang akan digunakan, operasional selama budidaya, dan sebagainya. Seluruh persiapan ini tentu membutuhkan modal awal yang cukup besar. Besarnya modal awal akan ditentukan dari luas lahan budidaya.

2. Mempersiapkan Tambak

Berikutnya, Anda bisa mulai dengan persiapan tambak. Karena, udang vaname membutuhkan ekosistem yang sesuai agar dapat tumbuh baik hingga panen.

Untuk membangun tambak dengan benar, Anda perlu terlebih dahulu mempersiapkan desain kolam sesuai ukuran dan bentuk kolam dengan padat tebar budidaya, agar udang dapat bergerak bebas dan tumbuh dengan baik.

Fasilitas budidaya udang yang harus dipertimbangkan dalam desain kolam adalah:

  • Kolam budidaya, tandon, dan pengendapan
  • Saluran air masuk (inlet) dan keluar (outlet)
  • Pintu air
  • Pematang/tanggul
  • Bangunan pendukung budidaya lainnya (sistem irigasi, gudang, genset)

Pastikan bahwa semua fasilitas ini direncanakan ukuran dan tata letaknya agar memudahkan dalam pengelolaannya. Sebelum mulai konstruksi, bersihkan dan ratakan area yang akan menjadi kolam. Gunakan bahan berkualitas tinggi dan pasang sistem aerasi dan filter air yang memadai.

 

Kemudian, pastikan kolam sudah steril dan kering untuk menghindari risiko penyakit udang. Persiapkan juga fasilitas pendukung seperti anco, kincir, dan fasilitas biosekuriti seperti penghalau predator.

3. Menumbuhkan Plankton

Plankton dibutuhkan selama proses budidaya sebagai sumber makanan alami, produsen oksigen, dan menurunkan intensitas cahaya yang masuk ke kolam agar lebih nyaman bagi udang. Karena itu, sebelum memulai budidaya udang vaname petambak perlu menumbuhkan plankton dengan pemberian pupuk. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik atau inorganik. Pupuk organik meliputi kompos atau bekatul, sedangkan pupuk organik berupa pupuk sintetis dengan kandungan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

Cara Budidaya Udang Vaname

Setelah mempersiapkan tambak, petambak dapat memulai budidaya udang. Perhatikan langkah-langkah berikut agar budidaya berjalan lancar hingga panen.

1. Memilih dan Menebar Benur

Untuk memastikan kolam sudah siap untuk ditebar benur, cek parameter kualitas air kolam seperti pH, DO, suhu, dan salinitas. Pastikan parameter tersebut sudah sesuai atau mendekati kondisi ideal untuk pertumbuhan benur.

Kemudian, pada saat benur sudah datang ke lokasi tambak, pastikan bahwa dokumen benur seperti sertifikasi Specific Pathogen Free (SPF) atau Specific Pathogen Resistant (SPR) sudah lengkap. SPF berarti benur bebas patogen, sedangkan SPR menunjukkan karakter genetik benur yang resisten terhadap patogen tersebut.

BACA JUGA : Simak! Ini Bukti Nyata Telkomsel Sajikan Teknologi Terdepan di IKN

Selain itu, lakukan sampling pada minimal 10% dari total benur yang dipesan untuk mendapat gambaran tentang kualitas benur. Jika kualitas benur sudah terlihat baik, pilih waktu penebaran ketika suhu air rendah, misalnya pada malam hingga dini hari. Benur akan lebih mudah menyesuaikan dengan kondisi kolam (aklimatisasi) ketika perbedaan suhu dan salinitas dalam kemasan dengan air tambak tidak jauh berbeda.

2. Manajemen Pakan

Budidaya udang vaname membutuhkan manajemen pakan yang baik untuk mendukung pertumbuhan udang. Manajemen pakan mencakup pemberian pakan sesuai kebutuhan udang berdasar umur udang, kadar nutrisinya, dan frekuensi pemberian pakan.

Ditambah lagi, pakan adalah pengeluaran terbesar dalam budidaya udang. Semakin efisien manajemen pakan, semakin efisien modal yang telah dikeluarkan.

Pada udang vaname, pakan dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu pakan tepung (untuk udang berusia <15 hari), pakan granula/crumble (untuk udang berusia 16-45 hari), dan pelet (untuk udang berusia 46-120 hari).

3. Menjaga Kualitas Air

Cara budidaya udang vaname yang tepat tidak lepas dari menjaga kualitas air. Air adalah lingkungan hidup bagi udang vaname sehingga kualitasnya perlu terus dipantau.

Apabila terjadi perubahan atau fluktuasi parameter kualitas air selama budidaya, petambak perlu mengambil langkah yang tepat untuk mengembalikan parameter air ke kondisi ideal.

Di antara banyak parameter kualitas air, berikut adalah empat parameter yang wajib untuk diperhatikan:

  • Suhu 26-32°C
  • Salinitas 15-30 ppt
  • pH 7,5-8,5
  • DO >4 ppm

Selama budidaya, kualitas air bisa saja menurun. Karena itu, Anda perlu menyiapkan tandon jika perlu mengganti air di tengah masa budidaya berlangsung.

Luas dan jumlah tandon perlu mempertimbangkan kebutuhan air budidaya, yaitu sekitar 20-30% dari volume total kolam budidaya.

4. Sampling Rutin

Seiring berjalannya proses budidaya, tentu akan sulit memantau udang satu per satu. Karena itu, sampling rutin dibutuhkan agar dapat mengetahui kondisi udang secara lebih efisien.

Sampling adalah aktivitas pengamatan beberapa udang yang berfungsi untuk mengetahui kondisi udang serta menghitung kebutuhan pakan udang.

Saat sampling dilakukan, petambak perlu memastikan udang tidak sedang dalam fase molting agar hasil lebih akurat. Selain itu, lakukan sampling saat kondisi tidak terlalu terik dan 2-3 jam setelah pemberian pakan agar pengambilan udang lebih mudah.

Sampling juga harus dilakukan dengan jaring yang sudah disterilkan untuk mencegah penyebaran penyakit pada udang.

5. Mempersiapkan Panen

Terakhir adalah tahap panen, yang tentunya ditunggu-tunggu setiap petambak yang melakukan budidaya udang. Secara umum, panen dapat dibagi menjadi dua, yaitu panen total dan panen parsial.

Panen total dilakukan umumnya jika ABW udang vaname sudah mencapai lebih dari 14 gram. ABW adalah Average Body Weight atau rata-rata berat udang yang dapat diketahui saat melakukan sampling.