Panduan Lengkap Peternakan Domba Ekor Gemuk: Sukses dalam Beternak Domba Gemuk

Apakah Anda tertarik dalam beternak domba gemuk? Jika iya, artikel ini akan menjadi sumber informasi yang sangat berguna bagi Anda. Domba ekor gemuk adalah salah satu jenis domba yang populer dalam industri peternakan. Mereka memiliki potensi besar dalam menghasilkan daging berkualitas tinggi, dan beternak domba gemuk bisa menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan.

Judul 1: Mengapa Memilih Beternak Domba Ekor Gemuk?

Beternak domba ekor gemuk memiliki banyak keuntungan dan alasan mengapa Anda harus memilihnya. Salah satu alasan utama adalah potensi domba ekor gemuk dalam menghasilkan daging yang berkualitas tinggi. Daging domba ekor gemuk memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang lembut, sehingga sangat diminati di pasaran. Selain itu, beternak domba gemuk juga relatif mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus yang rumit. Domba ekor gemuk juga memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungan, sehingga mereka bisa hidup di berbagai kondisi.

Judul 2: Persiapan Awal dalam Beternak Domba Ekor Gemuk

Sebelum memulai beternak domba ekor gemuk, ada beberapa persiapan awal yang perlu Anda lakukan. Pertama, temukan lahan yang sesuai untuk beternak domba ekor gemuk. Pastikan lahan memiliki akses air yang cukup dan memiliki rumput yang baik untuk pakan domba. Selanjutnya, bangun kandang atau tempat penampungan yang aman dan nyaman bagi domba ekor gemuk. Pastikan kandang memiliki sistem ventilasi yang baik, tempat tidur yang bersih, dan perlindungan dari cuaca buruk. Selain itu, pilih bibit domba ekor gemuk yang berkualitas dan bebas dari penyakit.

Peternakan Domba Ekor Gemuk

Judul 3: Memahami Kebutuhan Makanan Domba Ekor Gemuk

Makanan adalah faktor penting dalam beternak domba ekor gemuk. Pastikan Anda memberikan makanan yang baik dan seimbang bagi domba ekor gemuk Anda. Pakan yang umum digunakan untuk domba ekor gemuk adalah rumput segar atau hijauan lainnya. Anda juga bisa memberikan makanan tambahan seperti jagung, dedak, dan konsentrat yang mengandung nutrisi penting. Jangan lupa memberikan air yang bersih dan segar setiap hari untuk domba ekor gemuk Anda. Jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan usia, berat, dan aktivitas domba.

Judul 4: Kesehatan dan Perawatan Domba Ekor Gemuk

Untuk mempertahankan kesehatan domba ekor gemuk Anda, penting untuk memberikan perawatan yang baik. Pastikan Anda memberikan vaksinasi yang tepat dan rutin untuk melindungi domba ekor gemuk dari penyakit. Selain itu, lakukan pemotongan kuku secara teratur dan periksa kesehatan gigi domba. Jika ada tanda-tanda sakit atau penyakit, segera hubungi dokter hewan untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Judul 5: Pembiakan dan Pemeliharaan Domba Ekor Gemuk

Pembiakan domba ekor gemuk bisa dilakukan dengan beberapa metode, seperti persilangan atau pembiakan selektif. Sebelum melakukan pembiakan, pastikan Anda memahami tentang reproduksi domba ekor gemuk dan memilih domba betina dan jantan yang berkualitas. Setelah melahirkan, pastikan Anda memberikan perawatan ekstra kepada anak domba. Pastikan mereka mendapatkan nutrisi dan perawatan yang cukup untuk tumbuh dengan sehat dan kuat.

Judul 6: Pengolahan dan Pemasaran Hasil Beternak Domba Ekor Gemuk

Setelah domba ekor gemuk siap dipanen, hal selanjutnya yang perlu Anda pertimbangkan adalah pengolahan dan pemasaran hasil beternak Anda. Anda bisa memilih untuk menjual daging domba langsung ke konsumen atau menjualnya ke pasar lokal. Pastikan Anda memiliki izin dan sertifikasi yang diperlukan untuk menjual domba gemuk. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengolah daging menjadi produk olahan seperti sosis atau nugget, yang bisa memiliki nilai tambah dan meningkatkan keuntungan Anda.

Judul 7: Memulai Beternak Domba Ekor Gemuk sebagai Pekerjaan Sampingan

Apakah Anda ingin memulai beternak domba ekor gemuk sebagai pekerjaan sampingan? Jika ya, artikel ini akan memberikan panduan komprehensif untuk memulai beternak domba ekor gemuk sebagai pekerjaan sampingan. Domba ekor gemuk adalah pilihan yang bagus untuk pekerjaan sampingan karena mereka relatif mudah dipelihara dan tidak memerlukan banyak waktu dan upaya. Anda bisa memulai dengan jumlah domba yang kecil terlebih dahulu dan memperluasnya seiring dengan pertumbuhan bisnis Anda.

Judul 8: Keuntungan dan Tantangan dalam Beternak Domba Ekor Gemuk

Beternak domba ekor gemuk memiliki keuntungan dan tantangan sendiri. Salah satu keuntungannya adalah domba ekor gemuk memiliki harga yang menguntungkan di pasaran. Daging mereka sangat diminati dan bisa menghasilkan keuntungan yang baik. Namun, tantangan yang mungkin dihadapi dalam beternak domba gemuk adalah perawatan yang intensif dan pemantauan kesehatan yang kontinu. Anda juga perlu mempertimbangkan fluktuasi harga pakan dan faktor iklim yang bisa mempengaruhi produksi domba.

Judul 9: Tips Sukses dalam Beternak Domba Ekor Gemuk

Untuk mencapai kesuksesan dalam beternak domba ekor gemuk, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti. Pertama, lakukan riset dan pelajari tentang beternak domba ekor gemuk sebanyak mungkin sebelum memulai. Pahami kebutuhan dan karakteristik domba ekor gemuk serta teknik pemeliharaan yang baik. Selain itu, jaga kualitas pakan dan perhatikan kondisi kandang. Lakukan pemantauan kesehatan yang rutin dan segera tangani masalah kesehatan yang mungkin muncul. Terakhir, jadilah konsisten dan sabar dalam mengelola bisnis beternak domba ekor gemuk.

BACA JUGA : Begini Cara Taufiq Manfaatkan Teknologi Digital untuk Berbisnis Diorama

Judul 10: Kesimpulan

Beternak domba ekor gemuk bisa menjadi pilihan yang menguntungkan dan menarik. Dengan persiapan yang baik, pengetahuan yang cukup, dan perawatan yang baik, Anda bisa sukses dalam beternak domba gemuk. Domba ekor gemuk memiliki potensi dalam menghasilkan daging berkualitas tinggi, dan bisnis beternak domba gemuk bisa menjadi sumber penghasilan yang stabil dan menguntungkan. Selain itu, beternak domba ekor gemuk juga bisa memberikan kepuasan pribadi dan membantu menjaga keberlanjutan peternakan di daerah Anda.

Pertanyaan Yang Sering Diajukan (FAQs)

1. Apa yang dimaksud dengan domba ekor gemuk?

Domba ekor gemuk adalah salah satu jenis domba yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan daging berkualitas tinggi. Mereka memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan berdaging lebih gemuk dibandingkan dengan jenis domba lainnya.

2. Apakah beternak domba ekor gemuk sulit?

Beternak domba ekor gemuk relatif mudah dilakukan. Mereka memiliki adaptasi yang baik terhadap lingkungan dan tidak memerlukan peralatan khusus yang rumit. Namun, perawatan dan pemantauan kesehatan yang baik tetap diperlukan untuk memastikan keberhasilan dalam beternak domba gemuk.

3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk beternak domba ekor gemuk sebelum bisa dipanen?

Waktu yang dibutuhkan untuk beternak domba ekor gemuk sebelum bisa dipanen bisa bervariasi. Biasanya, domba ekor gemuk bisa dipanen setelah mencapai berat tubuh yang ideal, yang biasanya sekitar 7-9 bulan.

4. Berapa jumlah domba ekor gemuk yang ideal untuk memulai peternakan?

Jumlah domba ekor gemuk yang ideal untuk memulai peternakan tergantung pada lahan yang tersedia dan kemampuan Anda dalam mengelola peternakan. Namun, untuk pemula, disarankan untuk memulai dengan jumlah domba yang kecil terlebih dahulu sekitar 10-20 ekor.

5. Bagaimana cara memilih bibit domba ekor gemuk yang baik?

Untuk memilih bibit domba ekor gemuk yang baik, perhatikan kondisi fisiknya. Pilih domba ekor gemuk yang aktif, sehat, dan bebas dari penyakit. Selain itu, pastikan domba ekor gemuk memiliki silsilah atau riwayat keturunan yang baik untuk memastikan kualitas genetiknya.

6. Apa saja faktor yang mempengaruhi hasil beternak domba ekor gemuk?

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil beternak domba ekor gemuk adalah pakan, perawatan, manajemen kandang, kondisi kesehatan, dan faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban udara.

5 Tahapan Cara Ternak Burung Lovebird untuk Hasil Maksimal

5 Tahapan Cara Ternak Burung Lovebird untuk Hasil Maksimal

Bagi pencinta burung kicauan, tentunya mengetahui tahapan cara ternak burung lovebird adalah hal yang menarik untuk diulas bersama.
Ternak burung lovebird adalah kegiatan yang menyenangkan dan dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi para pehobi burung. Untuk mengetahui caranya, simak artikel ini.

Tahapan Cara Ternak Burung Lovebird

Ilustrasi cara ternak burung lovebird (pixabay)

zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara ternak burung lovebird (pixabay)
Agar mendapatkan hasil yang maksimal, diperlukan pemahaman tentang tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam proses ternak burung lovebird.
Dalam buku berjudul Cara Merawat Burung Lovebird karya Firmansyah Eka Putra, berikut adalah 5 tahapan penting dalam ternak burung lovebird agar mendapatkan hasil yang maksimal.

1. Pemilihan Pasangan

Tahap pertama yang penting dalam ternak burung lovebird adalah memilih pasangan yang tepat.
Pilihlah lovebird jantan dan betina yang sehat, aktif, dan memiliki karakteristik yang baik. Pastikan keduanya dalam usia produksi, yaitu antara 1-3 tahun.
Perhatikan juga warna dan penampilan fisik masing-masing burung lovebird untuk mendapatkan kombinasi yang menarik.

2. Pemisahan dan Persiapan Kandang

Setelah memilih pasangan lovebird, tahap selanjutnya adalah memisahkan keduanya dalam kandang yang berbeda.
Kandang harus memenuhi kebutuhan burung lovebird, seperti memiliki ukuran yang cukup, sirkulasi udara yang baik, dan dilengkapi dengan tempat bersarang yang nyaman. Pastikan pula kandang bersih dan steril sebelum digunakan.

3. Masa Perkawinan

Pada tahap ini, lovebird jantan dan betina akan mengalami masa perkawinan. Jantan akan melakukan tarian kawin dan memberikan makanan kepada betina.
Pada masa ini, pastikan juga memberikan pakan yang seimbang dan bergizi, seperti voer khusus lovebird dan biji-bijian, serta tambahan makanan segar berupa buah dan sayuran.

4. Masa Bertelur dan Pemeliharaan Anak Burung

Setelah masa perkawinan, lovebird betina akan bertelur dalam sarang. Pastikan sarangnya bersih dan nyaman. Berikan pula lovebird betina makanan yang bergizi, yaitu biji-bijian dan voer, serta makanan tambahan berupa serangga kecil.
Setelah telur menetas, perhatikan kesehatan anak burung dan berikan nutrisi yang cukup, seperti pakan bayi burung atau voer yang halus.

5. Pemeliharaan dan Perawatan Lanjutan

Setelah anak burung lovebird menetas, perhatikan perkembangan dan pertumbuhannya dengan baik. Berikan nutrisi yang sesuai dengan usianya, seperti pakan burung untuk anak dan remaja, serta berikan tambahan makanan alami, seperti serangga kecil dan buah segar.
Selain itu, jaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar, serta lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin oleh dokter hewan burung.
Penting untuk diingat bahwa cara ternak burung lovebird membutuhkan kesabaran, pengetahuan, dan perhatian yang cukup.
Pastikan juga memiliki pemahaman yang baik tentang perawatan burung lovebird dan konsultasikan dengan pehobi atau ahli burung yang berpengalaman jika diperlukan.
Dengan mengikuti tahapan cara ternak burung lovebird ini, diharapkan dapat meningkatkan peluang untuk mencapai hasil yang maksimal.

 

Cara Ternak Ikan Mas Koki yang Baik Bagi Pemula

1. Menyiapkan Tempat dan Menyiapkan Modal

Menyiapkan Tempat dan Menyiapkan Modal

Langkah pertama ternak ikan mas koki adalah dengan menyiapkan tempat atau kolam budidaya. Ukuran yang disarankan adalah sekitar 80 cm x 40 cm x 40 cm. Dengan besaran tersebut, diharapkan kita dapat memantau perkembangan saat proses budidayanya nanti. Selain itu, Anda juga harus menyiapkan modal untuk usaha ikan mas koki. Inilah gambaran modal yang harus Anda siapkan:
a. Membuat kolam ternak Rp2.000.000
b. Pengadaan bibit ikan mas koki Rp1.800.000
c. Pompa air Rp330.000
d. Alat pembersih kolam ikan Rp100.000
e. Jaring, terpal, dan selang Rp300.000
f. Peralatan tambahan lainnya Rp500.000
Total modal yang harus Anda siapkan adalah sekitar Rp5.030.000. Modal ini bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung harga dari berbagai peralatan dan bibit ikan yang Anda butuhkan. Namun, itulah kisaran biaya yang paling tidak harus Anda siapkan untuk memulai usaha ternak ikan mas koki.

BACA JUGA : 10 Jurusan Berpeluang Besar Cepat Dapat Kerja di Era Digital hingga Tahun 2030

2. Memilih Indukan yang Baik

Cara berikutnya adalah dengan memilih indukan ikan mas koki dengan kualitas baik sebagai indukan. Indukan yang baik, tentunya akan menghasilkan anakan yang baik pula. Yang harus Anda lakukan adalah mencari tahu dan menentukan jenis ikan mas koki mana yang kemudian akan dibudidayakan. Setelah itu, pilihlah indukan dengan kualitas yang baik, dengan cara:
a. Memilih ikan yang agresif atau tidak loyo
b. Warnanya cerah dan tidak ada bekas luka
c. Ikan tidak sedang sakit/ mengalami penyakit apapun
d. Fisik lengkap dan tidak cacat.
Selain itu, langkah ternak ikan mas koki berikutnya adalah dengan mengetahui perbedaan antara indukan jantan juga betina, dengan ciri sebagai berikut:

A. Indukan Jantan:

● Kebanyakan memiliki sirip bintik-bintik bintik-bintik putih pada bagian sisinya
● Pada ikan mas koki jantan, biasanya cenderung memiliki anus yang terlihat rata
● Ikan mas koki jantan, biasanya fisiknya terlihat lebih ramping

B. Indukan Betina:

● Pada siripnya biasanya lebih mulus alias tidak terlihat bintik-bintik
● Bagian anusnya biasanya lebih menonjol
● Postur tubuhnya cenderung lebih bulat dibanding indukan jantan.

3. Proses Mengawinkan Indukan Ikan Mas Koki

3. Proses Mengawinkan Indukan Ikan Mas Koki

Berikutnya yang harus dilakukan adalah mengawinkan indukan jantan dan indukan betina, dengan cara:
a. Taruh indukan dalam aquarium, lebih baik tambahkan eceng gondok di dalamnya (dengan tujuan memberi rasa nyaman ketika perkawinan dan sebagai tempat penyimpanan telur).
b. 1 ekor ikan jantan, mampu mengawini 2 ekor betina, sehingga di awal kita cukup menyiapkan 1 ekor ikan koki jantan dan 2 ekor ikan koki betina. Kedepannya jumlah bisa ditambah
c. Ketahui pula bahwa nantinya, telur dikeluarkan oleh ikan koki betina dan akan dibuahi oleh ikan jantan, pembuahan ini juga biasa disebut pembuahan eksternal.

4. Perawatan Anakan

Telur ikan yang telah dibuahi pejantan, biasanya akan menetas menjadi larva sekitar 2-4 hari. Karena tidak semuanya menetas, bagi yang tidak berhasil menetas, sebaiknya diambil supaya tidak mengotori tempat ikan tersebut. Setelah telur tersebut menetas, kita tak perlu memberi makannya terlebih dahulu, karena ternyata ikan punya cadangan makanan selama sekitar 3-4 hari.
Setelah itu, untuk larva ikan sebaiknya diberi makanan ikan berupa kuning telur rebus. Setelah usianya sekitar 14 hari, Anda dapat memberinya cacing sutra yang disaring terlebih dahulu dan diberikan sedikit demi sedikit. Selain itu, kondisi air dan aquarium sebaiknya harus selalu dalam pengawasan dikarenakan larva ikan masih berada dalam kondisi yang sensitif.

5. Masa Panen dan Penjualan Ikan

Anda bisa memanen ikan koki setelah usia 3-4 bulan dengan rata-rata berat ikan seberat 400-600 gram per ekor. Untuk menjualnya, Anda bisa langsung ke pengepul, penjual ikan eceran, atau ke pecinta ikan hias. Anda juga bisa melakukan promosi secara digital dengan
memanfaatkan media sosial untuk lebih mempromosikan ikan koki.

Satu ikan mas koki umumnya dibandrol dengan harga termurah Rp10.000. Harga ini bisa lebih tinggi tergantung jenis dan berat ikan koki. Jika dengan asumsi Anda bisa menjual paling sedikit 15 ekor per hari, maka dalam 1 bulan Anda bisa mendapatkan keuntungan sebesar Rp4.500.000.

Itulah cara memulai usaha ternak ikan mas koki yang baik dan benar. Pada dasarnya, usaha ini memiliki peluang yang sangat menjanjikan untuk dilakukan. Yang terpenting adalah bagaimana mempraktekkan cara budidaya yang baik dan benar agar usaha ternak ikan mas berjalan lancar. Anda juga bisa berkonsultasi dengan praktisi & trainer agribisnis dari Daya.id seputar cara usaha budidaya yang baik dan benar.

Panduan Ternak Burung Murai Batu Terlengkap untuk Pemula

Panduan Ternak Burung Murai Batu Terlengkap untuk Pemula

Hobi memelihara burung bisa mendatangkan untung, loh, dulur. Apalagi jika dulur mencoba ternak burung murai batu, yang memiliki keunikan dan keindahannya tersendiri.

Sebagai pecinta burung, dulur pasti sudah sangat familiar dengan burung murai batu. Kicaunya yang indah dan nyaring sambil memainkan ekor yang menawan, burung ini jadi banyak diburu para bird lovers.

Selain itu, burung murai batu memiliki ciri khas tersendiri, bulunya berwarna hitam pada bagian atas, kemudian pada bagian bawah berwarna oranye.

Nah, dulur, selain mencintai burung murai batu ini sebagai hobi saja, dulur juga bisa menernak dan memulai usaha burung murai batu in sendiri di rumah.

Melihat potensi dan minat pasar akan burung murai batu yang tak kunjung surut, tentu penghasilan dari usaha ini juga akan menjanjikan. Apalagi kalau dulur bisa menerapkan cara ternak dan perawatan yang tepat untuk burung murai batu tersebut.

Tertarik untuk memulai ternak burung murai batu? Langsung simak langkah-langkahnya di bawah ini ya, dulur.

Karakteristik Burung Murai Batu

Habitat Burung Murai Batu

Sebelum memulai ternak, penting bagi Anda untuk mengenali dengan baik karakteristik burung murai batu terlebih dahulu. Murai batu memiliki habitat asli di wilayah benua Asia meliputi Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

Di Indonesia sendiri, kelompok habitat burung murai tersebar di berbagai hutan sekunder dengan pepohonan hijau, yang tinggi dan lebat. Jenis hutan dengan ciri tersebut terdapat di Pulau Jawa, Kepulauan Sumatera, hingga Kalimantan.

Sayangnya di Pulau Jawa habitat murai mulai jarang ditemukan. Karena penyebarannya tidak merata dan terbatas akibat kondisi hutan Jawa yang dari hari ke hari kian memprihatinkan, atau rusak.

ternak burung murai batu

Jenis Burung Murai Batu

Burung murai batu di Indonesia memiliki berbagai spesies dengan ciri khas unik sendiri. Umumnya, pembagian jenis burung murai batu ini berdasarkan wilayah habitat burung murai batu tersebut hidup.

Beberapa jenis burung murai batu di Indonesia yang cukup populer antara lain:

  1. Murai batu jambi
  2. Murai batu lampung
  3. Murai batu thailand
  4. Shama-white vented
  5. Blackpearl
  6. Murai jawa/larwo
  7. C luzoniensis
  8. Murai borneo palangka
  9. Murai banjar

Peluang Berbisnis Ternak Burung Murai Batu

Satwa yang dikenal menguasai teritorial daerah habitatnya ini memiliki perilaku yang begitu khas, yakni akan menjadi lebih aktif serta protektif dalam mempertahankan wilayahnya jika disusupi oleh individu lain.

Burung murai batu ini sangat digemari oleh para penghobi burung. Jenis murai batu yang paling banyak dicari  yang asalnya dari hutan Sumatra (dengan sebutan murai medan, lampung hingga murai aceh) untuk jenis murai dari wilayah Kalimantan kurang diminati dan harga jualnya masih relatif dibawah ketimbang jenis murai yang berasal dari Sumatra.

Memulai usaha ternak burung murai batu terbilang cukup populer di kalangan penghobi. Sebab, harga murai batu yang kian meroket tajam, akibat berkurangnya populasi alami mereka di alam bebas.

Cara Ternak Burung Murai Batu

Cara beternak murai batu terbilang susah-susah-gampang. Tapi, banyak juga para peternak yang berhasil menjalankan ternak murai dan mendulang keuntungan yang menjanjikan.

Berikut ini beberapa hal yang perlu dulur siapkan ketika akan mencoba ternak burung murai batu.

Persiapan Lokasi Ternak

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mempersiapkan lokasi ternak burung murai. Langkah ini sangat penting, mengingat tempat yang nyaman dapat memudahkan burung beradaptasi dan terhindari dari stres.

Nah, syarat-syarat lokasi yang baik untuk ternak murai adalah sebagai berikut:

  1. Pilihlah lokasi kandan di area yang tenang dan nyaman. Hindari area dekat pabrik, bengkel, atau lokasi yang terlalu bising dan banyak kendaraan berlalu lalang.
  2. Perhatikan keamanan lokasi, baik dari gangguan binatang liar maupun pencuri.
  3. Baiknya lokasi kandang ternak burung murai ini dekat dengan rumah, misalnya di halaman samping, depan, maupun belakang. Serta bisa juga menyewa tempat untuk pembuatan kandang ternak murai batu.
  4. Pastikan di tempat penangkaran tersebut tak ada burung lain yang mengganggu atau membuat burung murai marah, sampai tidak mau bereproduksi.

Pembuatan Kandang Ternak Murai Batu

  1. Bentuk kandang sesuai lokasi sebelumnya, dengan ukuran minimal P90 X L90 X T 180 cm. Ukuran ini dapat Anda sesuaikan dengan keinginan dan banyaknya murai batu yang akan Anda ternak.
  2. Sebaiknya bentuk kandang dengan dasar langsung dengan tanah, atau bisa juga dengan pasir yang sedikit memiliki campuran kapur. Tujuannya untuk mengontrol keasaman kotoran yang dapat menyebabkan kandang lembap dan menimbulkan banyak penyakit.
  3. Beri sekat pada kandang dengan tembok, triplek, atau jenis penyekat lainnya. Tujuannya agar suhu di dalam kandang tetap terjaga dan terhindar dari gangguan tikus maupun burung lainnya.
  4. Pastikan ada ruang terbuka pada kandang untuk memperoleh penyinaran sinar matahari. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan burung murai batu.
  5. Pastikan bahwa kandang ternak terlindungi dari hembusan angin kencang, untuk menjaga kenyamanan burung agar tak mudah kaget.
  6. Berikan sirkulasi air untuk minum air burung, yang juga berguna untuk membuat burung menjadi nyaman seperti di alam bebas.
  7. Berikan ruang untuk tempat bertelur burung. Sarang ini lebih baik disediakan dalam 2-3 modal, sehingga burung bisa memilih mana yang cocok untuk mereka tinggali.
  8. Sebagai model kandang burung murai ada berbagai macam ada kandang koloni dan kandang individual.
  9. Sediakan lampu ukuran 5-10 watt untuk menjaga suhu pada musim hujan dan penerangan di dalam kandang saat malam hari.

Persiapan Induk Murai Batu

Persiapan induk murai batu ini penting untuk dipilih dengan cermat, untuk dapat menghasilkan anakan yang berkualitas dan memiliki sifat unggul.

Bukan berdasarkan harganya, berikut cara memilih indukan murai batu yang tepat dan berkualitas untuk ternak.

burung murai betina dan jantan

Indukan Pejantan

  1. Pilih indukan jantan yang sudah jinak atau tidak takut dengan kehadiran manusia. Karenanya disarankan untuk memilih induk dari peternak atau hasil penangkaran untuk memudahkan usaha dulur.
  2. Umur pejantan untuk indukan baiknya lebih dari 2 tahun, karena saat itu burung sudah lebih matang untuk bereproduksi.
  3. Indukan pejantan haruslah sehat, tidak memiliki cacat fisik apapun, memiliki nafsu makan kuat, lincah, dan bulunya tidak kusam.

Indukan Betina

  1. Pilih indukan betina yang memiliki usia lebih dari 1 tahun. Pada betina yang pertama kali bertelur kadang telur tidak menetas, hal ini wajar karena merupakan telur pertama kali.
  2. Indukan betina haruslah sehat, memiliki gerakan lincah, nafsu makan besar. Baiknya menghindari indukan yang tampak kurus dan kurang sehat.
  3. Pilih indukan betina yang tak takut dengan manusia, atau yang diperoleh dari hasil penangkaran. Karena betina yang jinak akan memiliki proses pengeraman telur dengan lebh baik, sebab burung tak mudah kaget.
  4. Jangan memilih induk betina yang cacat fisik, baik pada sayap, kepala maupun pada kakinya.

Pemberian Pakan Burung

Pakan alami untuk ternak burung murai dapat berupa serangga seperti jangkrik, cacing, ulat hongkong (UH), serta telur semut rangrang (kroto). Saat burung sudah dimasukkan ke dalam kandang ternak, pakan alami sebaiknya selalu tersedia lebih dari 2-3 jenis makanan.

Memberikan pakan terbaik pada burung murai adalah hal penting. Sebab burung murai membutuhkan kandungan vitamin, karbohidrat, protein, dan mineral dari pakan untuk merangsang hormon birahi, baik pada indukan jantan maupun betina.

Selain pakan alami, pemberian tambahan pakan seperti voer juga harus dulur sediakan. Tujuannya untuk menjaga burung tetap memiliki persediaan pakan, terlebih ketika ada kehabisan stok pakan alami di kios-kios langganan.

Selain itu, perlu juga pemberian suplemen atau vitamin yang tepat untuk meningkatkan daya tahan tubuh burung murai. Khususnya untuk melawan serangan-serangan penyakit.

Pemeliharaan Anakan Murai Batu

Pemeliharaan anakan burung murai saat masih kecil adalah hal yang sangat penting. Hal ini penting untuk mencegah anakan burung murai terhindar dari kematian.

BACA JUGA : Kolaborasi ini Hadirkan Komitmen Ekonomi Digital Berkelanjutan

Berikut ini langkah-langkah memelihara anakan burung murai:

Perhatikan Sikap Indukan Burung Murai

  1. Hal pertama yang harus dulur lakukan setelah burung menetas adalah memperhatikan perilaku induk murai. Jika induk murai dapat menjaga dan memberikan pakan dengan baik, maka dulur hanya perlu membantu menambahkan pakan serangga sebagai extra fooding. Pakan ini bisa berupa jangkrik dan kroto agar anakan burung murai juga terpenuhi gizinya.
  2. Kedua, saat perilaku induk tampak menyimpang, misalnya induk tampak tak suka pada anaknya dan membuang anakan ke luar sangkar. Maka, langkah yang dulur lakukan adalah mengambil anakan tersebut kemudian merawatnya sendiri.

Siapkan Tempat Hangat

Untuk merawat anakan yang baru berumur sekitar 5-7 hari yang diambil dari sangkar, maka dulur perlu menyiapkan tempat yang hangat. Misalnya berupa kardus atau sangkar inkubator yang dapat menjaga suhu udara karena anakan burung murai sangat rentan dengan suhu udara luar.

Berikan Pakan yang Tepat

Selanjutnya, berikan pakan alami pada anakan burung murai berupa kroto/jangkrik yang telah dicampur dengan voer halus. Untuk pemberian pakan ini, bisa dulur lakukan minimal 3-5 kali sesuai dengan kondisi burung, masih lapar ataukah tidak.

Hal ini perlu dulur lakukan ketika menjadi babysitter bagi anakan burung murai, sehingga harus selalu menjaga kebutuhan pakan dan gizi burung.

Langkah memelihara anakan burung murai ini bisa juga sebagai alternatif agar induk dapat cepat berproduksi kembali. Sebab, karakter induk murai yang mudah birahi dapat cepat reproduksi kembali.

Biasanya dalam kurun waktu 1-2 minggu anakan murai dapat dulur ambil, dan induk dapat mulai menata sangkar kembali untuk bertelur.

Lakukan Perawatan hingga Anakan dapat Makan Sendiri

Perawatan anakan ini perlu dulur lakukan secara intensif hingga burung murai dapat makan sendiri. Misalnya bergeser dari voer basah ke kering, kemudian tiap anakan bisa dimasukkan ke dalam sangkar sendiri-sendiri.

Pemberian Suplemen untuk Burung Murai 

Untuk memaksimalkan pertumbuhan burung murai, dulur bisa memberikan suplemen dengan kandungan nutrisi yang tinggi, misalnya dengan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak.

Suplemen ini memiliki kandungan-kandungan terbaik untuk menyehatkan dan memaksimalkan pertumbuhan anakan burung murai. Kandungan yang dimaksud antara lain:

  1. Vitamin lengkap untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan burung murai.
  2. Terdapat kandungan unsur makro dan mikro nutrien yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang burung murai.
  3. Memiliki bakteri apatogen yang mampu mencegah, mengobati, serta meminimalisir penyakit pada burung murai. Bakteri-bakteri yang dimaksud antara lain Pseudomonas alcaligenes, Micrococcus roseus, Bacillus mycoides, Bacillus pumilus, dan Bacillus brevis.
  4. Adanya kandungan hormon yang dapat mengoptimalkan atau memicu hormon tubuh, sehingga dapat mempercepat proses pertumbuhan dan perkembangan burung murai.
  5. Dapat membantu melancarkan proses pencernaan burung murai, khususnya dengan cara mensupport kerja enzim yang berperan dalam proses pencernaan.
  6. Membantu meningkatkan nafsu makan burung murai.
  7. Suplemen ini memiliki kandungan unsur nabati dan hewani.

Dosis dan Cara Pemberian Suplemen Organik Cair untuk Burung Murai

Pemberian suplemen berupa Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak untuk burung murai dapat dilakukan pada semua usia burung, adapun tata cara pemberiannya ialah :

  1. Masukkan 3 mL Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Ternak dalam 1 liter air ke dalam wadah yang telah disediakan, kemudian aduk hingga tercampur sempurna.
  2. Tuangkan larutan tersebut ke dalam 10 wadah minuman burung murai dan dapat dulur pakai untuk 10 ekor burung murai.
  3. Berikan larutan Suplemen Organic Cair GDM Spesialis Ternak untuk burung murai ini pada pagi atau sore hari atau 1 kali sehari, lakukan rutin setiap harinya.

Nah, dulur, itu adalah panduan cara ternak burung murai batu untuk pemula. Apakah dulur tertarik untuk memulai usaha ternak burung kicau satu ini?

Jangan lupa untuk memaksimalkan perawatan burung murai batu yang diternak dengan memberikan Suplemen Organik dari GDM. Bila dulur menghadapi kendala saat memulai ternak atau merasa kebingungan ketika akan mengaplikasikan suplemen tersebut, langsung konsultasi bersama tim kami dengan klik tombol di bawah ini.

Cara Budidaya Ikan Louhan di Akuarium

ikan louhan

1. Menyiapkan Perlengkapan Budidaya

Langkah pertama dalam cara budidaya ikan louhan di akuarium adalah menyiapkan berbagai peralatan yang diperlukan untuk prosesnya.

Pertama-tama, siapkan setidaknya akuarium dengan lebar sekitar 40 cm, panjang 70 cm, dan tinggi 40 cm.

Ukuran akuarium ini sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, namun lebih besar lebih baik.

Selain itu, berikut ini alat-alat pendukung akuarium yang juga harus disiapkan:

  • Lampu UV: berfungsi sebagai sumber cahaya akuarium
  • Filter: berfungsi sebagai penyaring air dan sekaligus menjaga kebersihan akuarium
  • Aerator: berfungsi untuk memberikan tambahan oksigen pada akuarium
  • Hiasan: berfungsi untuk menciptakan habitat yang baik bagi ikan (contoh: https://berita.99.co/fungsi-aerator-aquarium-ikan-hias/bebatuan, tanaman, dsb.)

2. Menyiapkan Air Akuarium

Seperti cara budidaya ikan hias yang lainnya, cara budidaya ikan louhan pun memperhatikan kualitas air.

Cek pH air menggunakan alat ukur pH atau juga bisa menggunakan metode endapan untuk menstabilkan pH air.

Ikan louhan membutuhkan air dengan pH sekitar 6,5-7,5, sedangkan suhu idealnya antara 32-35 derajat celcius.

BACA JUGA : Peringati HAN 2024, Ketua DPR Tekankan Pentingnya Dunia Digital Sehat bagi Anak

Cara melakukan metode air endapan bisa dengan memasukkan air ke dalam akuarium, lalu diamkan selama satu hari.

Apabila satu hari dirasa terlalu lama, kamu bisa menambahkan larutan trisulfat 5 ppm atau menggunakan garam khusus ikan hias.

3. Pakan Ikan Louhan

Ikan louhan membutuhkan pakan yang berkualitas supaya bisa tumbuh dengan baik.

Pemberian pakan ini sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan budidaya louhan, khususnya pada dua minggu pertama sebelum dibudidayakan.

Rekomendasi pakan untuk ikan louhan di antaranya adalah pakan alami seperti udang kecil, jangkrik, dan cacing.

Hindari memberikan pakan buatan karena biasanya mengandung zat pewarna berbahaya.

4. Memilih Indukan yang Berkualitas

Indukan ikan louhan yang berkualitas tentu memiliki probabilitas yang lebih tinggi dalam menghasilkan anakan yang berkualitas pula.

Untuk mendapatkan indukan ikan louhan yang berkualitas, kamu bisa membeli ikan louhan yang dihargai mahal.

Di samping itu, kamu juga tetap harus memperhatikan ciri-ciri indukan berkualitas berikut ini:

  • Anggota tubuh lengkap, tidak ada cacat dan bengkok
  • Memiliki jenong yang bagus
  • Ikan louhan sudah memiliki jenong saat berukuran 10 cm dan corak mutiaranya sudah terlihat

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan indukan berkualitas melalui proses perkawinan indukan ikan jantan dan betina.

Cara Mengawinkan Ikan Louhan

  • Siapkan ikan jantan dan betina dalam satu akuarium yang diberi sekat
  • Ketika ikan tampak seperti akan bertengkar, segera tutup sekatnya
  • Tunggu sampai keduanya mulai mengenal dan akrab
  • Saat kondisi sudah membaik, buka lagi sekatnya dan amati pergerakan keduanya. Ciri-ciri ikan louhan yang sudah siap kawin adalah mulai menggesek-gesekkan badannya atau menggoyangkan ekornya
  • Kalau keduanya sudah siap kawin, tutup akuarium dengan kertas gelap
  • Berikan pakan yang banyak
  • Biarkan ikan louhan melakukan proses perkawinan dan lepaskan penutup setelah 1-2 hari

5. Pemijahan Telur

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, proses perkawinan berlangsung sekitar 1-2 hari.

Setelah itu, telur akan mulai terlihat di bagian bawah akuarium.

Perlu dicatat, tidak semua telur berhasil dibuahi.

Telur yang berhasil dibuahi akan berwarna kuning dengan bintik hitam, sedangkan yang gagal akan berwarna putih susu.

Biarkan indukan tetap berada di dalam akuarium, sebab keduanya akan memberikan sirkulasi pada telurnya.

Tetap berikan pakan yang berkualitas untuk indukannya.

Telur akan mulai menetas setelah dua hari.

Ketika telur mulai menetas, pindahkan indukan agar tidak mengancam anak-anaknya.

Cara Ternak Ayam Bangkok, Ayam Aduan yang Berasal dari Thailand

Cara Ternak Ayam Bangkok, Ayam Aduan yang Berasal dari Thailand

Ayam bangkok merupakan ayam jago aduan yang berasal dari Bangkok, Thailand. Ayam ini memiliki ciri-ciri berpenampilan kekar, berbadan panjang, dan memiliki tulang kekar serta rapat.
Ayam bangkok juga memiliki pangkal sayap yang besar dan dadanya bidang. Bulu hiasnya didominasi oleh warna merah, batang bulu keras dan besar, serta daun bulunya kecil dan keriting.
Ekor ayam bangkok cenderung panjang dan lurus. Dalam satu kali produksi, ayam bangkok betina bisa menghasilkan 2 butir telur dengan bobot mencapai 44,37 gram/butir dan daya tetas sekitar 51%.
Ayam ini menjadi salah satu jenis ayam aduan unggul di Indonesia. Bagaimana cara ternak ayam bangkok? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut ini.

Cara Ternak Ayam Bangkok

Saat ingin beternak ayam bangkok, hal utama yang perlu diperhatikan adalah pemilihan induknya. Anda perlu memilih induk yang bagus, sehat, dan berkualitas.
Saat proses perkawinan, pastikan induk tersebut tidak dalam keadaan sakit. Sebab, jika mengawinkan ayam bangkok dalam keadaan sakit, maka peranakan yang dihasilkan bisa kurang bagus dan memiliki kelainan.
Dirangkum dari buku Ternak Ayam: Cara Beternak dari Berbagai Jenis Ayam dan Habitatnya karya Dayat Suryana (2013), berikut tata cara ternak ayam bangkok selengkapnya yang bisa Anda simak:
  • Pilih induk bangkok yang baik dan sehat.
  • Pilih Pejantan bangkok yang sehat dan permainan tarungnya bagus.
  • Siapkan kandang umbaran. Menurut berbagai sumber, perkawinan di kandang umbaran jauh lebih baik dibandingkan kandang dodogkan. Karena proses perkawinan ini cenderung lebih alami.
  • Kandang anak ayam bangkok sebaiknya dibuat sebelum dikawinkan. Ini dilakukan agar saat menetas nanti, anak ayam bangkok siap untuk dipindahkan.
  • Beri pakan yang berkualitas untuk induk dan anak ayam bangkok.
Saat ayam bangkok mulai mengerami telurnya, sedikit penyiraman air ke induk dapat membuatnya jadi mau kawin lagi. Fakta ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan telur lebih banyak.
Anda bisa melakukan teknik ini untuk memperbanyak peranakan ayam bangkok. Namun ingat, jangan gunakan secara terus-menerus karena dapat mengurangi kualitas peranakan dan membuat induk tidak mau mengerami telurnya sendiri.

Gaya Bertarung Ayam Bangkok

Sebagai ayam aduan, ayam bangkok memiliki gaya bertarung yang khas. Mengutip buku Ayam Pakhoe: Si Petarung Paling Unggul karya Didit Gondang (2016), ayam ini bertarung dengan teknik solah, mengunci, berdiri, dan menekan sembari pukul kanan-kiri.
Ayam bangkok yang bagus kadang tidak sekedar bergaya klasik dengan lock dan kontrol saja, tetapi dapat juga bertarung dengan pukulan depan cepat dan akurat. Ayam jenis ini tergolong cukup langka.
Di Thailand, ayam bangkok sering digunakan oleh para bangsawan untuk prosesi sabung ayama. Ayam bangkok tersebut sekarang banyak digunakan untuk mengalahkan ayam modern lain yang terkenal cepat dan tangkas.

Momen 2 Peternak Bebek Cerita ke Presiden Jokowi Terima Kucuran Dana Rp20 Juta

Momen 2 Peternak Bebek Cerita ke Presiden Jokowi Terima Kucuran Dana Rp20 JutaKedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Cirebon memberikan kebahagiaan tersendiri bagi warga Cirebon yang hadir di acara Rapimnas (Jaman). Pasalnya, peternak bebek Cirebon mendapatkan bantuan modal usaha masing-masing senilai Rp10 Juta.

Bantuan modal usaha tersebut diberikan ke dua peternak asal Kecamatan Panguragan dan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon usai dipanggil di atas podium dalam acara Rapimnas Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAS) 2023 di Hotel Grage, Kota Cirebon.

Jokowi memanggil kedua peternak asal Cirebon itu untuk naik ke atas podium dan mendengarkan keluh kesah dua peternak tersebut. Depan Jokowi, mereka mengeluhkan kekurangan modal dalam mengelola usahanya.

BACA JUGA : MEC dan Binus University: AI dan “Digital Marketing” Kunci Pendekatan ke Konsumen

Mendengar keluhan dari kedua peternak itu, Jokowi menanyakan kebutuhannya. ”Apa yang dibutuhkan?, ya sudah saya kasih masing-masing Rp10 juta, buat menambah modal,” kata Jokowi di depan kedua peternak tersebut.

Pemberian bantuan tersebut, diungkapkan Jokowi untuk mengembangkan bisnis ternak bebek sehingga mendapatkan penghasilan dan bisa berekembang lebih besar lagi.

”Dua-duanya saya kasih masing-masing Rp10 Juta rupiah, untuk menambah modal ternak bebek, jangan diberikan sepeda motor ya,” celetuk Jokowi dari atas podium, saat kedua peternak kembali ke kursi peserta.

Jokowi memberikan apresiasi ke seluruh anggota Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) yang selama ini telah berkontribusi membantu masyarakat dalam bidang petani, peternak dan nelayan di wilayah Cirebon untuk mempertumbuhkan ekonomi masyarakat.

”Selama ini Jaman aktif secara diam-diam membantu masyarakat dalam menumbuhkan perekonomiannya, saya sangat bangga dan berikan apresiasi ke semua anggota Jaman,” kata nomor satu di Indonesia saat berpidato di depan ratusan anggota Jaman.

Tahapan Budidaya Ternak Kesayangan Kucing di Rumah

Tahapan Budidaya Ternak Kesayangan Kucing di Rumah

Melakukan budidaya ternak kesayangan kucing di rumah merupakan hobi sekaligus bisnis yang banyak diminati oleh beberapa orang. Dalam melakukannya harus memerhatikan beberapa hal. Oleh karena itu, penting mengetahui tahapan budidaya ternak kesayangan kucing di rumah.
Beberapa tahapan yang perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya ternak kesayangan kucing di rumah, yaitu mulai dari pemilihan indukan sesuai yang diinginkan sampai melakukan pencegahan hama dan penyakit.

Mengetahui Tahapan Budidaya Ternak Kesayangan Kucing di Rumah

Ilustrasi Mengetahui Tahapan Budidaya Ternak Kesayangan Kucing di Rumah, foto:pexels

Perbesar
Ilustrasi Mengetahui Tahapan Budidaya Ternak Kesayangan Kucing di Rumah
Mengutip dari buku Industri Aneka Ternak, Hieronymus (2021:55), tahapan budidaya ternak kesayangan kucing di rumah yang paling utama, yaitu pemilihan bibit ataupun indukan dengan teliti.
Kesalahan dalam pemilihan bibit atau indukan dapat berakibat fatal pada pertumbuhan kucing selanjutnya. Karena bisa saja kucing yang dipelihara sudah tidak sehat sejak awal.
Kucing yang mempunyai permasalahan kesehatan cenderung daya tahan tubuhnya lemah, sehingga mudah untuk terserang oleh penyakit-penyakit lain. Kucing yang sehat dapat dilihat dari ciri-ciri fisiknya, seperti matanya jernih dan bersih, lincah, serta tidak lesu.
Selain melakukan pemilihan bibit ataupun indukan dengan teliti, terdapat beberapa tahapan lainnya yang perlu dilakukan. Adapun penjelasannya, yaitu sebagai berikut.

1. Pemilihan Indukan atau Bibit

Tahap pertama yang dilakukan dalam budidaya ternak kesayangan kucing, yaitu memilih indukan atau bibit yang tepat. Pemilihan tersebut disesuaikan dengan karakteristik yang diinginkan. Karena setiap kucing mempunyai ciri khas serta karakteristik berbeda.
Beberapa contoh jenis kucing yang dapat dijadikan sebagai bibit atau indukan, yaitu kucing Persia, Siam, Anggora, dan Scottish Fold. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan indukan atau bibit, di antaranya, yaitu

2. Pemeliharaan Kandang

Ketika sudah menentukan jenis dan indukan atau bibit kucing yang tepat, tahap selanjutnya, yaitu melakukan pemeliharaan kandang. Dalam pemeliharaan kandang harus memerhatikan pemilihan kandang yang tepat dan perawatan kandang.
Dalam memilih kandang kucing yang baik dan nyaman harus memerhatikan beberapa hal, yaitu
Setelah melakukan pemilihan kandang kucing, juga harus melakukan perawatan yang tepat. Berikut penjelasan perawatan kandang kucing yang tepat.
Pemberian pakan pada kucing dapat dilakukan sebanyak dua kali sehari, setiap pagi dan sore. Pada siang hari dapat diberikan camilan ringan. Pemberian makanan yang tepat bermanfaat dalam menjaga berat badan kucing agar tetap ideal untuk menghindari obesitas.

4. Pencegahan Hama dan Penyakit

Tahapan terakhir dalam budidaya ternak kesayangan kucing di rumah, yaitu melakukan pencegahan hama dan penyakit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pencegahan hama dan penyakit, yaitu sebagai berikut.
  • Kucing dimandikan sebanyak satu kali dalam seminggu dan menggunakan shampo kramas yang dikhususkan untuk kucing dalam satu bulan sekali.
  • Memberikan pakan kucing yang khusus dan terdapat asupan nutrisinya, serta mengusahakan memberikan vitamin dan pakan dengan kualitas bagus.
  • Secara rutin melakukan pemeriksaan kucing ke dokter hewan. Dapat dilakukan satu bulan sekali dan melakukan vaksinasi yang jadwalnya telah ditentukan oleh dokter hewan.
  • Menjemur kucing setiap pagi.
  • Selalu menjaga kebersihan kandang, tempat minum dan makan, serta litter box kucing.
Bagi orang yang menginginkan melakukan budidaya ternak kesayangan kucing di rumah, harus memerhatikan tahapan budidayanya agar kucing yang dipelihara dapat mempunyai tumbuh kembang yang optimal.
Tahapan tersebut, yaitu pemilihan indukan atau bibit, pemeliharaan kandang, pemberian pakan, serta pencegahan hama dan penyakit. (PAM).\

Charoen Pokphand (CPIN) Cetak Laba Rp1,76 Triliun, Naik 28,2%

Charoen Pokphand (CPIN) Cetak Laba Rp1,76 Triliun, Naik 28,2%

JAKARTA — Emiten unggas (poultry) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) menorehkan kinerja moncer sepanjang semester I/2024 dengan kenaikan laba bersih dan pendapatan.

Mengacu laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih CPIN naik 28,22% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp1,76 triliun, dibandingkan periode 6 bulan pertama 2023 sebesar Rp1,37 triliun.

Kenaikan laba didorong penjualan CPIN yang juga naik 6,7% menjadi Rp32,96 triliun, dibandingkan semester I/2023 sebesar Rp30,89 triliun.

Secara terperinci berdasarkan segmen, penjualan CPIN ditopang dari segmen pakan sebesar Rp24,9 triliun, diikuti segmen ayam pedaging (broiler) sebesar Rp20,45 triliun.

Lalu, penjualan anak ayam usia sehari (day old chicken/DOC) sebesar Rp4,64 triliun, diikuti ayam olahan Rp6,03 triliun, dan penjualan lain-lain Rp3,37 triliun. Penjualan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp26,45 triliun.

Seiring kenaikan penjualan, beban pokok perseroan juga ikut terkerek 4,65% menjadi Rp28 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp26,76 triliun.

Alhasil, laba bruto CPIN naik 19,93% YoY menjadi Rp4,95 triliun pada semester I/2024, dari periode sama 2023 sebesar Rp4,12 triliun.

Adapun, kas dan setara kas akhir periode CPIN turut mengalami kenaikan 68,41% YoY menjadi Rp2,11 triliun, dibandingkan posisi akhir 2023 sebesar Rp1,25 triliun.

Berdasarkan neraca, total aset CPIN sebesar Rp42,65 triliun per 30 Juni 2024, atau naik dari posisi akhir Desember 2023 sebesar Rp40,97 triliun.

Liabilitas perseroan naik menjadi Rp14,34 triliun, dari posisi akhir 2023 sebesar Rp13,94 triliun. Sementara itu, ekuitas CPIN naik menjadi Rp28,31 triliun, dibandingkan Desember 2023 sebesar Rp27,02 triliun.

Harga saham CPIN pada perdagangan Kamis (1/8/2024) menguat 0,48% atau 25 poin ke level Rp5.250 per saham. Sementara itu, secara year-to-date (YtD) saham CPIN naik 4,48%

Cara Ternak dan Budidaya Ikan Cupang untuk Pemula

Ikan cupang adalah salah satu primadona bagi para pencinta ikan hias. Sisik ikan yang penuh warna ini menjadi daya tariknya tersendiri. Ditambah lagi, cara ternak dan budidaya ikan cupang untuk pemula juga disebut tidak begitu sulit.

Hanya dengan akuarium kecil, baskom, bahkan gelas Anda sudah bisa beternak ikan yang banyak ditemui di perairan air tawar wilayah Asia Tenggara satu ini.

Kebanyakan penggemar ikan cupang mengenal nama-nama ikan ini dengan sebutan yang indah. Antara lain bulan sepotong, serit, laga, cagak, dan masih banyak lagi. Biasanya, pemberian nama ikan cupang itu ditentukan berdasarkan bentuk atau ciri di tubuhnya.

BACA JUGA : Polisi Klaten Raup Cuan dari Ternak Kura-kura Sulcata

Sebagai contoh, ikan cupang bulan sepotong atau populer disebut half moon memiliki sirip yang membentuk setengah lingkaran, sementara itu serit memiliki sirip yang bergerigi runcing menyerupai sisir.

Ukuran ikan cupang biasanya enam hingga delapan sentimeter dan rata-rata bisa hidup selama dua tahun.

Cara membedakan ikan cupang jantan dan betina juga cukup mudah. Ikan cupang jantan memiliki ciri sirip yang cenderung panjang, sedangkan ikan cupang betina memiliki ekor yang lebih pendek dari ikan berjenis kelamin jantan.

Berikut cara ternak dan budidaya ikan cupang bagi Anda yang baru ingin mencoba memelihara hewan yang terkenal agresif menjaga wilayah teritorialnnya ini.

1. Ketahui jenis ikan cupang

Ikan cupang dibagi menjadi dua jenis berdasarkan kacamata para pencintanya, yakni ikan cupang hias dan ikan cupang aduan. Berikut ciri keduanya:

Bright red pet beta fish in a bowl with live plant

 

Ikan cupang hias

  • Bentuk sirip dan ekor menjuntai panjang
  • Warna tubuh terang, tidak kusam. Memiliki varian warna yang menarik dan atraktif
  • Gerakannya tenang. Bila melihat ikan cupang lain atau sedang bercumbu dengan betina, ekornya akan mengembang sempurna dan menunjukkan bentuk khas
  • Ikan cupang hias sering dilombakan dalam hal keindahan warna. Jenis-jenis ikan cupang itu seperti, serit (crown tail), bulan separuh (halfmoon), laga (plakat), cagak (double tail) dan akhir-akhir ini jenis giant.

Ikan cupang aduan

  • Lebar dan tinggi ikan mulai dari leher hingga ekor terlihat memiliki ketebalan dan besar yang sama, namun pada ujung ekor biasanya bentuknya mengecil
  • Gerakannya agresif
  • Ketika melihat ikan cupang lain, sirip-siripnya mengembang penuh
  • Bibir tampak tebal dan kokoh. Biasanya mulut ikan cupang adu tertutup rapat, tidak menganga. Jika dilihat pada bibir bagian bawah ada bintik-bintik dan itu mencirikan giginya yang runcing
Beautiful yellow blue double tail Betta or Siamese fighting fish in action , Isolated on white background with clipping path.

Cupang adu biasanya berasal dari spesies Betta Splendens, Betta Imbellis, Betta Mahachai dan variasi silangannya. Perlombaan adu cupang kerap digelar di Asia Tenggara, padahal itu sebenarnya adalah hal illegal.

BACA JUGA:Ratusan Petugas Diterjunkan Pantau Kesehatan Hewan Kurban di Blitar

Sebab itu sebenarnya adu ikan cupang juga tidak boleh dilakukan, sebab dalam konferensi hewan internasional yang dilakukan pencinta hewan disebutkan bahwa hewan juga punya hak untuk hidup.

Jika cupang beradu sendiri dianggap bukan menjadi masalah, namun jika direkam bisa jadi merenggut hak asasi hewan untuk hidup.

Two Siamese fighting fish also known as Plakad or Betta fish swim in adjasent aquariums at the International Plakad Competition in Bangkok on September 6, 2020. (Photo by Mladen ANTONOV / AFP)

2. Pilih indukan ikan cupang berkualitas

Setelah mengetahui jenis ikan cupang, langkah cara ternak dan budidaya ikan cupang untuk pemula selanjutnya adalah memilih indukan ikan cupang yang berkualitas.

Hal ini harus dilakukan agar nantinya anak ikan cupang yang keluar juga berkualitas. Indukan ikan cupang yang bagus biasanya berasal dari keturunan ungu dengan kondisi tubuh yang sehat.

Selain itu bebas penyakit dan tidak ada cacat bawaan pada tubuh ikan cupang, misalnya ada sirip yang tinggi sebelah. Berikut ciri-ciri indukan ikan cupang yang sudah siap kawin:

Ikan cupang jantan

  • Setidaknya sudah berumur 4-8 bulan
  • Bentuk badannya panjang
  • Siripnya panjang dan warna pada sirip terang
  • Gerakannya lincah dan terkesan agresif

Ikan cupang betina

  • Setidaknya sudah berumur 3-4 bulan
  • Bentuk badan membulat dan bagian perut sedikit buncit
  • Siripnya pendek dan warna sisik kusam tidak menarik
  • Gerakannya lambat

Jika sudah menemukan dua ciri indukan baik betina maupun jantan langkah selanjutnya adalah menyiapkan tempat pemijahan atau pengembang biakan antara si jantan dengan si betina.

BACA JUGA: 5 Museum di Kota Medan, Berisi Barang Bersejarah hingga Satwa

3. Pemijahan Ikan Cupang

Pemijahan adalah proses pembuahan telur oleh sperma sang ikan jantan. Anda tidak perlu repot untuk menyiapkan pemijahan sang jantan dan betina.

Setidaknya hanya butuh tiga medium, yakni satu tempat untuk jantan, satu tempat untuk betina, dan satu tempat untuk kawin mereka.

Si jantan dan betina tidak bisa serta merta bertemu lalu memadu kasih. Mereka harus melakukan proses pendekatan. Itu sebabnya dibutuhkan tiga wadah.

Pertama masukkan jantan dan betina ke wadah masing-masing, bisa di gelas, baskom, atau toples kecil. Isi dengan air tawar, lebih baik gunakan air sungai.

Setelah mereka masuk pada wadah masing-masing, pertemukan mereka berdua dengan mendekatkan wadah bening dan lihat reaksi mereka. Sembari menunggu mereka, Anda bisa menghias bakal tempat kawin sang jantan dan betina dengan menambah bebatuan dan tumbuh-tumbuhan air.

what you looking at fish-o!? two bettas looking for a fight

Selanjutnya ikuti langkah berikut:

  • Masukkan indukan jantan yang telah siap kawin terlebih dulu. Biarkan dia berada satu hari dalam wadah tersebut. Sang jantan akan mengeluarkan gelembung yang nantinya berguna untuk melindungi telur-telurnya.
  • Jika sang jantan telah mengeluarkan gelembung, masukkan indukan betina. Waktu pemijahan yang baik pada ikan cupang biasanya pagi dan sore hari.
  • Selanjutnya tutup tempat perkawinan tersebut, sebab indukan ikan cupang adalah hewan yang tidak suka privasinya diganggu.
  • Setelah perkawinan dan pembuahan selesai telur-telur akan tergeletak di dasar akuarium. Segera keluarkan sang betina sebab dia punya kebiasaan aneh memakan telurnya sendiri.
  • Nantinya sang jantan yang akan menjadi pelindung telur-telur tersebut dengan gelembung-gelembung-gelembung yang sudah dia buat.
  • Setelah kurang lebih satu hari, telur-telur tersebut akan menjadi burayak. Burayak masih tidak perlu diberi makan selama tiga hari, sebab nutrisi dari telur masih ada tersisa.
  • Barulah setelah tiga hari Anda bisa memberikan mereka makan berupa kutu air. Pemberian makan jangan melebihi jumlah burayak yang ada, sebab jika terlalu banyak maka membuat air kotor dan burayak malah mati.
  • Selanjutnya, pisahkan indukan jantan dari para burayak setelah dua minggu. Kemudian pisahkan para burayak itu ke wadah lain.
  • Setelah 1,5 bulan biasanya para burayak sudah berkembang sempurna dan bisa dibedakan jenis kelaminnya.

Itulah cara ternak dan budidaya ikan cupang untuk pemula. Biasanya ikan cupang akan mengeluarkan 100 telur dalam sekali pembuahan. Namun dari 100 telur itu biasanya hanya 30-50 yang berhasil hidup.

Ketika ikan cupang sudah dikawinkan, ikan betina tidak boleh kawin lagi, namun ikan cupang jantan masih bisa sampai 8 kali lagi namun perlu interval waktu yang tepat. Jaraknya 2-3 minggu dari perkawinan sebelumnya. Selamat mencoba.

TERSEDIA JUGA :