Pemprov Riau Terima Usulan Pembangunan Museum Tuanku Tambusai

Pemprov Riau Terima Usulan Pembangunan Museum Tuanku Tambusai

henschelsindianmuseumandtroutfarm.com-PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau menerima usulan terkait pembangunan museum pahlawan nasional asal Riau, Tuanku Tambusai di Rokan Hulu. Gubernur Riau, Syamsuar telah mengadakan pertemuan dengan Lembaga Kerapatan Adat (LKA) Luhak Tambusai di kediaman Bupati Rokan Hulu (Rohul), untuk mendiskusikan usulan tersebut. Pertemuan itu dihadiri oleh Ketua LKA Luhak Tambusai, Tengku Abdul Rahim, yang secara resmi menyampaikan usulan tersebut kepada pemerintah.

“Kami telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kebudayaan Riau untuk melakukan inventarisasi benda-benda pusaka dari Tuanku Tambusai yang dimiliki oleh warga setempat. Masyarakat dengan sukacita merespons usulan pembangunan museum ini dan siap untuk menyerahkan benda-benda pusaka yang mereka miliki kepada museum,” ungkap Tengku Abdul Rahim, Jumat (30/6/2023).

Pada kesempatan itu, Tengku Abdul Rahim juga mengusulkan agar peringatan Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada 10 November 2023 bisa digelar di lokasi Benteng Tujuh Lapis. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan semua pihak tentang perjuangan Pahlawan Nasional Tuanku Tambusai.

Dia mengungkapkan, bahwa ada sekitar 500 barang pusaka peninggalan Tuanku Tambusai yang dapat dipajang di museum.

BACA JUGA : Luncurkan Kampanye #PastiAdaSolusi, Bukti Komitmen Telkomsel Dorong Transformasi Digital Bisnis Indonesia

“Insyaallah ini akan terus bertambah, karena kami terus mencari barang-barang peninggalan beliau,” katanya. BACA JUGA Ridwan Kamil Minta Pusat Perjuangkan Mochtar Kusumaatmadja Jadi Pahlawan Nasional Menlu Dukung Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Kepada Mochtar Kusumaatmadja Maruf Amin Dukung Sulaiman Ar-Rasuli Jadi Pahlawan Nasional, Ini Dia Profilnya Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan pihaknya mengapresiasi usulan tersebut, dan mengakui upaya yang telah dilakukan oleh LKA Luhak Tambusai sudah sangat tepat. Dia menekankan usulan LKA Luhak Tambusai ini sangatlah positif dan tujuannya adalah untuk menghargai jasa seorang pejuang nasional yang telah berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa.

Dia juga menekankan bahwa benda pusaka tidak hanya terbatas pada benda fisik, melainkan termasuk dokumen, surat menyurat, dan foto-foto masa lalu yang memiliki nilai sejarah. Selanjutnya, usulan pembangunan museum ini akan dibahas lebih lanjut.  Pemprov Riau selanjutnyya akan berdiskusi dengan Bupati Rokan Hulu, mengenai detail engineering design (DED) dan kelayakan proyek ini melalui feasibility study. Keputusan terkait lokasi museum juga akan ditentukan dalam tahap diskusi ini. “Dengan adanya museum ini, diharapkan sejarah dan budaya Tuanku Tambusai dapat terjaga dan dikenal oleh generasi muda,” pungkasnya.

Museum Siginjei di Jambi: Ragam Koleksi, Sejarah dan Waktu Operasional

henschelsindianmuseumandtroutfarm-Museum Siginjei di Jambi ini berlokasi di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Sungai Putri, Kecamatan Telanaipura, Jambi yang menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah, benda seni tradisi, hingga sejumlah instalasi edukasi pewarisan budaya lainnya.
Dikutip dari buku Jelajah Wisata Nusantara karya Tri Maya Yulianingsih Museum Siginjei sebelumnya dikenal dengan nama Museum Negeri Jambi. Museum ini pertama kali dibangun pada 1981.

Museum Siginjei di Jambi: Ragam Koleksi, Sejarah dan Waktu Operasional

Peletakan batu pertama pembangunan Museum Negeri Jambi dilakukan di tanggal 18 Februari 1981 oleh Gubernur Jambi pada saat itu, Masjchun Syofwan yang merupakan titik awal gerakan program pembangunan museum di Provinsi Jambi.
Museum Jambi diresmikan sejak tanggal 6 Juni 1988 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fuad Hassan yang ditandai dengan penandatangani prasasti. Terdapat sejumlah koleksi di museum ini yang meliputi sebagai berikut:
  • Geologika: Benda koleksi yang merujuk pada objek disiplin ilmu geologi, contohnya batuan, mineral, serta bentukan alam lainnya.
  • Biologika: Benda objek penelitian disiplin ilmu biologi. Contohnya tengkorak atau kerangka manusia, tumbuhan, hingga hewan.
  • Etnografika: Benda yang merupakan hasil budaya atau mendeskripsikan identitas suatu etnis.
  • Arkeologika: Benda objek penelitian disiplin ilmu arkeologi, seperti peninggalan masa prasejarah, batu selendrit, kapak batu, dan koleksi lainnya.
  • Historika: Nilai historis koleksi yang bisa menjadi objek disiplin ilmu sejarah.
  • Numismatika dan Heraldika: Numismatika yaitu ilmu yang menelaah mengenai pengumpulan mata uang atau tanda jasa. Heraldika merupakan ilmu mengenai asal-usul, perkembangan, dan/atau makna lambang, seperti lambang kerajaan, tanda jasa, mata uang, dan sebagainya.
  • Filologika: Benda objek penelitian filologi, di antaranya berupa naskah kuno, dan objek lainnya.
  • Keramologika: Koleksi keramik yang terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan suhu tertentu. Contohnya nya piring, mangkok, dan sebagainya.
  • Seni Rupa: Koleksi benda seni yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia melalui objek dua dan atau tiga dimensi.
  • Teknologika: Koleksi yang menggambarkan perkembangan teknologi tradisional sampai dengan teknologi yang modern.
Museum Siginjei membuka pelayanan untuk umum di waktu dan jam kerja.
Di antara fasilitas yang tersedia di museum tersebut yakni Ruangan Pameran Tetap, Ruangan Pameran Temporer, Ruangan Auditorium, Ruangan Perpustakaan, Ruangan Laboratorium/Konservasi, hingga Toilet.

Museum Titanic

Temukan Titanic, Tempat Semuanya Bermula

Rumah bagi Koleksi Masyarakat Sejarah Titanic yang Terkenal di Dunia

Model TitanicAnda melangkah ke kampung halaman Amerika yang ramah dan penuh kenangan di tahun 1950-an, “Happy Days”, di 208 Main Street, Indian Orchard, rumah bagi Titanic Historical Society Collection yang terkenal di dunia, tempat Anda akan menghidupkan kembali tahun 1912 yang autentik di Titanic Museum, visi Edward S. Kamuda. Di seluruh museum yang menjadi landmark yang intim ini, pengunjung akan melihat legenda Titanic menjadi kenyataan. Sebagai penghormatan kepada kapal yang bernasib buruk itu, artefak langka menceritakan kisah para penumpang dan awak kapal. Anda akan mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Titanic dan bersenang-senang.

Suasananya sangat informal dan menyenangkan bagi seluruh keluarga. Dipandu secara pribadi oleh Kamudas, keluarga pendiri, yang siap menjawab pertanyaan Anda tentang Titanic dan pertunjukannya.

Koleksi Titanic Historical Society (THS), salah satu kekuatan terbesarnya, adalah karya-karya koleksi artefak langka yang selamat dari Titanic, salah satu yang terbaik di dunia. Banyak di antaranya disumbangkan oleh para penyintas sendiri kepada pendiri dan presiden THS, Edward S. Kamuda pada tahun 1960-an hingga 1980-an, tahun-tahun awal berdirinya organisasi tersebut.

BACA JUGA : Kemenkominfo Beri Pelatihan Anak Muda Maluku Berselancar di Dunia Digital dengan Aman

Koleksinya mencakup berbagai macam sejarah Titanic yang kaya, mulai dari cetak biru asli tank top yang disumbangkan oleh pembuatnya, Harland & Wolff, hingga abad ke-21 di mana kapal tersebut telah menjadi ikon populer dari film dan TV. Dari barang dagangan hingga film, Anda akan melihat suvenir dan lembaran musik yang diproduksi tepat setelah tenggelamnya kapal hingga poster film berwarna-warni yang menggambarkan drama dari tahun 1950-an hingga saat ini.

Para perwira, awak kapal Titanic, dan seluruh kelas penumpang yang pemberani terwakili; kisah-kisah tentang keberanian, petualangan, dan bahkan humor tentang masa, tempat, dan orang lain seperti kakek-nenek kita.

Tabrakan Titanic dengan gunung es adalah kisah “Bagaimana Jika” dan Anda akan melihat artefak yang sangat penting dalam sejarah Titanic––Pesan Nirkabel yang diterima oleh Titanic yang menyatakan lokasi gunung es yang fatal yang tidak pernah sampai ke anjungan!

Jaket pelampung Nyonya AstorSalah satu yang paling terkenal dan terkaya adalah John Jacob Astors. Jaket pelampung milik Nyonya Astor adalah salah satu kenang-kenangan berharga THS.

Kisah asli pada tahun 1913 yang menjadi buku terlaris, Polar, the Titanic Bear, oleh cucu buyutnya, Leighton Coleman III, ditulis dan sketsa sampul oleh penyintas kelas satu, Daisy Corning Spedden ada di sini.

Selena Rogers Cook yang baru menikah, yang bepergian dengan kelas dua, akan datang ke Connecticut. Ia menyimpan pakaian yang dikenakannya dan barang-barang di dompetnya, mengirim kartu pos, dan bahkan menyimpan gigi yang mengganggunya selama perjalanan!

Keluarga Goldsmith memesan tiket di kelas tiga, meninggalkan Inggris untuk menetap di Detroit, Michigan; Frankie yang berusia sembilan tahun kehilangan ayah dan sahabatnya dalam kecelakaan itu; artefak dan kenangan pribadinya dalam Titanic Eyewitness My Story, yang diterbitkan oleh Titanic Historical Society, ada di sini.

Artefak yang menonjol adalah lonceng jembatan Olympic, yang benar-benar merupakan jantung dari sebuah kapal, lonceng perunggu yang indah ini tidak hanya dapat dilihat sebagai warisan terpenting dari kelas Olympic tetapi juga sebagai penghormatan kepada dua saudaranya, Titanic dan Britannic.

Pemandangan menakjubkan dari sarang burung gagak Titanic pada malam tanggal 14 April menjadi hidup dalam gambar gunung es karya pengintai Fred Fleet.

Buku Pemberhentian Pelaut milik Trimmer Ernest Allen mencatat tanggal tenggelamnya Titanic dan saat gajinya berhenti.

Menu makan malam kelas satu kapal penyelamat Carpathia menggambarkan suasana tenang pada malam naas Minggu, 14 April, beberapa jam sebelum kekacauan tabrakan Titanic.

Lonceng perunggu besar yang diukir dengan kerawang halus dari era Edwardian dari kapal kabel MacKay-Bennett di Halifax, Nova Scotia, ada di sini, dikenal sebagai kapal pemakaman karena ia menyelamatkan sebagian besar korban Titanic dan merupakan pengingat yang kuat bagi para pria, wanita, dan anak-anak yang kehilangan nyawa mereka. Bagian lain yang menyentuh hati dari kapal yang bernasib buruk itu adalah bendera White Star dari perunggu, yang diambil dari sekoci penyelamat saat Carpathia tiba di New York.

Titik awal yang baik adalah model Titanic raksasa setinggi hampir 9 kaki yang mendominasi pintu masuk, yang menunjukkan secara detail seperti apa kapal terbesar di dunia pada tahun 1912. Seluruh anggota keluarga White Star dapat dilihat dalam koleksi model miniatur yang mengesankan, yang menampilkan panorama White Star Line, yang menyoroti kapal-kapal terkenal, masing-masing dengan kisahnya sendiri, dari akhir tahun 1800-an, hingga kelas Olympic dan Titanic yang megah, hingga Georgic dan Britannic tahun 1930-an, bahkan tender kecil yang membawa penumpang!

Titanic ditenagai oleh mesin resiprokal raksasa dan Anda akan melihat model tiga dimensi yang menakjubkan yang benar-benar berfungsi. Pameran lain yang dapat dilihat adalah model kemudi Titanic dan tiga baling-baling yang dibuat dalam skala yang sama dengan mesinnya.

White Star Line Kelas Satu TiongkokPenumpang di kelas utama bersantap dengan sangat mewah dan Anda dapat melihat berbagai pilihan porselen Inggris dan peralatan makan dari kapal, bahkan kursi kayu ek berukir dari ruang makan; lalu bandingkan dengan akomodasi sederhana di kelas tiga. Penumpang kelas dua Edwina Troutt menggambarkan kemewahan Titanic kepada sepupunya, Gladys dalam suratnya yang ditulis di atas Titanic.

Museum Titanic berkomitmen untuk memberikan perawatan terbaik bagi setiap objek. Konservasi berarti menambahkan item baru sambil mengistirahatkan yang lain. Beberapa koleksi artefak Titanic asli dan berharga dari THS mungkin tidak ada di sana saat Anda berkunjung dan untuk sementara dipinjamkan ke museum dan perpustakaan bergengsi lainnya. Artefak-artefak tersebut telah dipamerkan di Museum National Geographic Society di Washington, DC; Perpustakaan Ronald Reagan di Simi Valley, California; Atraksi Museum Titanic di Branson, Missouri, dan Atraksi Museum Titanic di Pigeon Forge, Tennessee .

Penelitian sangat penting untuk pekerjaan pelestarian dan pemulihan pameran kami. Yang unik dari museum kami adalah kesadaran bahwa Anda dapat membaca The Titanic Commutator, yang mendokumentasikan kapal dan kisah para penyintas, yang diterbitkan setiap tiga bulan oleh Titanic Historical Society sejak 1963 dan tersedia di Toko Museum kami. Bergabunglah sebagai anggota THS dan terima Commutator sebagai bagian dari keanggotaan Anda yang dapat diperbarui setiap tahun. Semua orang di Museum Titanic sangat ramah dan membantu dan toko Museum menawarkan banyak hadiah eksklusif Titanic, cetakan seni rupa, reproduksi White Star Line, dan buku sejarah maritim. Sesuatu untuk semua orang ada dalam inventaris lengkap barang dagangan khusus termasuk perhiasan buatan tangan Barbara Kamuda. Barang-barang indah ini tidak hanya tersedia di toko, tetapi Anda juga dapat memesan melalui pos dan melalui katalog online kami .

Baik Anda tinggal di seberang jalan, di seberang negara, di sebelah Kanada, di seberang lautan di Irlandia, Inggris, atau di belahan dunia lain di Jepang, hidup Anda telah dipengaruhi oleh kapal ini dengan cara yang mungkin tidak pernah Anda bayangkan. Bagi mereka yang menyukai Titanic dan kapal laut glamor di masa lalu, dan ingin memperluas wawasan serta menjelajah waktu bersama penumpang dan awak Titanic, datanglah dan jelajahi Museum Titanic.

Koleksi kami meliputi:

  • Pesan es yang tidak pernah sampai ke jembatan
  • Penampilan Fred Fleet dari Lookout tentang gunung es yang mematikan
  • Jaket pelampung milik Nyonya Astor
  • Paku keling yang menonjol dari lambung kapal Titanic
  • Menu makan siang dan makan malam peluncuran Titanic

Bali Museum

Bali Museum or also known as Bali Provincial State Museum is located on the east side of Puputan Square Denpasar. This place has several exhibition halls, each showcasing different varieties of historical data from the Mesolithic Age to the modern era. You will find vast collections of displays from paintings, artefacts and statues along with inscriptions. There are also weapons used in the bronze age of Bali, some religious relics and musical instruments.

The garden area is well taken care of, makes the visitors feel comfortable strolling around the museum area.

READ ALSO : Prepare Steps to Increase Brand Credibility in the Digital Era

The original building was built in 1910 by Dutch citizens who cared deeply on preserving the ancient Balinese precious artefacts. On its journey, the museum has ever been wrecked due to an earthquake in 1917 and rebuilt in 1920. German artist Walter Spies also has done a lot, for the sake of this museum on its early age.

The museum area consists of the temple (puri) which divided into three sections kahyangan, pura, and merajan. The display area is divided into three buildings called Tabanan, Karangasem and Buleleng. Inside those buildings we can find artwork, ethnographic items, ancient texts (inscriptions), ceramics, porcelain statues, household appliances, agricultural tools, weapons, ceremonial tools, paintings, shadow puppets and so forth. Since early 2000, the Bali government has improved the museum by integrating few more pavilions, functioned as a library, reparations rooms (for broken artefacts), and also theatre.

Museum Pusaka Karo

Museum Pusaka Karo

Museum Pusaka Karo adalah salah satu museum di Sumatera Utara, Indonesia yang menyimpan koleksi barang-barang pusaka masyarakat Karo. Museum ini didirikan oleh misionaris Kapusin Belanda bernama Leonardus Egidius Joosten.[2] Bangunan museum ini sebelumnya merupakan gedung Gereja Katolik Santa Maria Berastagi yang sudah tidak digunakan lagi.[2] Pembangunan museum dimulai pada tahun 2010 dan peresmian dilakukan pada tanggal 9 Februari 2013 oleh Direktur Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Ahman Sya dan Lisa Tirto.[2] Museum Pusaka Karo berada dalam pengelolaan Yayasan Pusaka Karo. Koleksi Museum Pusaka Karo berupa benda pusaka asli Karo yang disumbangkan atau dititipkan oleh masyarakat Karo.[2]

Koleksi museum

Museum memiliki 70 koleksi berharga, di Museum Pusaka Karo, koleksi benda sejarah tidak hanya berasal dari institusi atau sumber formal, namun juga disumbangkan oleh warga sekitar 30 individu yang menyerahkan berbagai barang bersejarah untuk dipamerkan di museum. Namun, barang-barang ini dipinjamkan dan dapat dikembalikan kapan saja sesuai kebutuhan pemiliknya.[3]

Museum ini memiliki lebih dari 800 buah koleksi benda sejarah yang berasal dari berbagai periode, bahkan sejak abad ke-18. Barang-barang ini, yang sebagian besar sudah cukup tua, menyimpan banyak cerita masa lalu, seperti anting-anting, perkakas pertukangan dan berburu, peralatan pertanian, topeng, dan masih banyak lagi.[4]

Salah satu peninggalan sejarah yang menarik adalah koleksi Pustaka Lak-lak. Pustaka Lak-lak merupakan buku dengan aksara kuno yang dimiliki oleh Suku Karo. Buku-buku ini terbuat dari kulit kayu dan ditulis dengan aksara asli Karo. Isinya mencakup mantra-mantra yang dituliskan dengan tinta yang terbuat dari getah kayu.

Buku-buku kuno ini bervariasi dalam ukuran, mulai dari yang kecil hingga ukuran yang lebih besar. Sebagian buku kuno ini pada awalnya dibawa oleh Belanda dari Tanah Karo, namun kemudian dikembalikan dan dipamerkan di museum sebagai peninggalan khas dari Suku Karo. Anda masih bisa melihat koleksi buku kuno ini ketika mengunjungi Museum Pusaka Karo.[4]

Objek wisata sekitar museum

Di sekitar Museum Pusaka Karo, terdapat berbagai destinasi wisata alam yang menarik untuk dikunjungi, di antaranya adalah:

Air Terjun Sipiso-Piso dan Air Terjun Sikulikap

Pemandangan alam sekitarnya yang asri, seperti hamparan sawah, lembah, dan perbukitan hijau, menambah daya tarik wisata ini. Selain itu, pengunjung dapat menemukan berbagai flora dan fauna di sepanjang perjalanan.

Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak

Karo juga terkenal karena dua gunung berapi besar di wilayahnya, yaitu Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Meskipun Gunung Sinabung pernah meletus pada tahun 2010, namun masih menjadi ikon Kabupaten Karo. Gunung Sibayak juga merupakan destinasi menarik, di mana pengunjung dapat menikmati pemandangan kawah yang menakjubkan, terutama saat matahari terbit atau terbenam.

Desa Budaya

Selain wisata alam, Kabupaten Karo menawarkan pengalaman berkunjung ke Desa Budaya, tempat yang mempertahankan adat dan budaya khas Karo. Desa Budaya seperti Desa Sempa Jaya atau Desa Budaya Lingga menampilkan arsitektur rumah adat khas Karo, seperti Rumah Siwaluh Jabu, yang memiliki nilai sejarah tinggi sebagai peninggalan Kerajaan Karo.[4]

Bagi para petualang, Gua Liang Dahar di Desa Lau Buluh, Kecamatan Kuta Buluh Simole, Kabupaten Karo, menawarkan pengalaman yang menantang. Gua ini memiliki ruang besar dengan ukuran yang mencapai ratusan meter persegi, serta beberapa ruang kecil lainnya. Di dalam gua, pengunjung dapat menemukan mata air yang masih mengalir, serta sarang burung layang-layang di bagian atas dinding gua.[4]

Taman alam juga dapat dinikmati di Kabupaten Karo, seperti Taman Hutan Raya Bukit Barisan dan Taman Alam Lumbini. Taman-taman ini memberikan pengalaman yang mendalam dalam menikmati keindahan alam serta nuansa religius melalui berbagai fasilitas yang tersedia, seperti sejumlah pagoda yang merupakan artefak budaya.

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Museum Aceh Meningkat Drastis

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Museum Aceh Meningkat Drastis

BANDA ACEH – Museum Aceh mencatatkan peningkatan jumlah kunjungan yang signifikan pada tahun 2023.

Berdasarkan data jumlah kunjungan ke Museum Aceh di periode Januari hingga Desember 2023 mencapai 51.741 orang, meningkat drastis dari tahun 2022 yang hanya 41.503 orang.

Peningkatan jumlah kunjungan ini terutama didorong oleh wisatawan mancanegara (Wisman).

Jumlah kunjungan Wisman di tahun 2023 mencapai 7.242 orang, meningkat drastis dari tahun 2022 yang hanya 406 orang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengatakan bahwa peningkatan jumlah kunjungan ini merupakan hasil dari upaya edukasi, promosi dan inovasi yang dilakukan oleh UPTD Museum Aceh.

BACA JUGA :Teknologi Gen AI Telkomsel Jadi Solusi Digital Pelaku Usaha

“Hal ini menunjukkan bahwa museum Aceh telah berhasil menarik perhatian wisatawan mancanegara maupun nusantara dengan berbagai pameran dan program-program edukatif yang menarik,” ujar Almuniza, Kamis, 18 Januari 2024.

Sepanjang tahun 2023, Museum Aceh terus berinovasi untuk menarik minat kunjungan wisatawan dan generasi muda dalam mengenal budaya dan sejarah.

“Kami akan terus berupaya mengenalkan fungsi museum sebagai lembaga pelestarian warisan sejarah dan budaya, edukasi, riset, rekreasi, serta menyebarkan informasinya kepada masyaraka secara luas,” kata Almuniza.

Peningkatan kunjungan wisatawan ke Museum Aceh ini disebabkan berbagai faktor, seperti upaya pemasaran yang intensif, kolaborasi dengan pihak ketiga, dan pengenalan pameran-pameran baru yang unik dan inovatif.

“Kami sangat gembira melihat minat masyarakat dan wisatawan terhadap warisan budaya Aceh yang terdapat di Museum Aceh. Kami terus berusaha untuk menciptakan pengalaman yang bermakna dan mendidik bagi semua pengunjung,” imbuh Almuniza.

Salah satu pameran yang menjadi daya tarik utama pada tahun lalu adalah Pameran Koleksi Filologika se-Sumatera.

Ada 75 koleksi filologika milik 17 museum se-Sumatera ditampilkan dengan panorama yang menawan. Pameran ini diterima dengan sangat baik dan mendapat apresiasi tinggi dari para pengunjung.

Selain itu, program-program edukatif seperti Belajar Bersama Museum, tur berpanduan, dan kegiatan interaktif lainnya juga telah berhasil menarik perhatian kelompok masyarakat yang beragam, termasuk pelajar dan keluarga.

“Peningkatan kunjungan wisatawan ini diharapkan memberikan dampak positif tidak hanya bagi Museum Aceh itu sendiri, tetapi juga untuk industri pariwisata lokal. Kami harap tren positif ini dapat dipertahankan dan dapat menjadi inspirasi bagi museum-museum di kabupaten/kota untuk terus mengembangkan inovasi dan mempromosikan kekayaan budaya yang dimiliki,” pungkasnya. []

Situs Kota Cina, Bukti Medan Pernah Jadi Kota Pelabuhan Internasional

Situs Kota Cina, Bukti Medan Pernah Jadi Kota Pelabuhan Internasional

Situs Kota Cina, Bukti Medan Pernah Jadi Kota Pelabuhan InternasionalMedan – Kota Medan merupakan kota terbesar di Indonesia. Dibalik kebesaran itu, Kota Medan menyimpan segudang sejarah peradaban masa lalu. Salah satunya adalah peradaban Cina.

Peradaban ini diketahui sejak ditemukannya situs Kota Cina di Medan. Banyak benda-benda bersejarah ditemukan. Benda itu pun lalu disimpan di sebuah museum yang diberi nama Museum Situs Kota Cina.

Bagi detikers yang belum tahu soal Museum Situs Kota Cina ini, berikut ulasan singkatnya.

Dilansir situs medantourism.pemkomedan.go.id, Museum Situs Kota Cina berada di Jalan Kota Cina, Nomor 65, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan.

BACA JUGA : Simak! Ini Cara Hadapi Penipuan yang Mengatasnamakan BRI di Medsos

Adanya hal ini, menjadi bukti Kota Medan pernah dijadikan sebagai pelabuhan internasional dari abad 11 hingga abad 14 Masehi. Berbagai kapal perniagaan dari Persia, Hindia dan bahkan Tiongkok pernah berlabuh di Kota Cina itu

Hal itu dibuktikan dengan berbagai penemuan barang bersejarah di kawasan tersebut seperti keramik dari Persia dan Tiongkok, uang keping dari Sri Lanka dan Tiongkok dan patung Buddha dari Hindia.

Bukti lain yang memperkuat Situs Kota Cina menyimpan jejak peradaban internasional adalah ditemukannya beberapa keping uang koin Sinhalese dari Kerajaan Polonnaruwa, Srilanka.

Kemudian, terdapat juga koin-koin yang dikeluarkan oleh Raja Sahasa Malla dan Ratu Lilavati pada abad 13 Masehi yang memiliki ukuran simbolisme dewa dan aksara Srilanka dengan diameter 22,05 milimeter.

Situs Kota Cina secara topografis terletak di Lembah Deli, yang termasuk wilayah pantai timur Sumatera. Untuk mencapai lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor roda empat dari Kota Medan, dengan menelusuri tepi Sungai Deli sejauh 14 kilometer menuju arah utara.

5 Museum di Kota Medan, Berisi Barang Bersejarah hingga Satwa

5 Museum di Kota Medan, Berisi Barang Bersejarah hingga Satwa

Kota Medan memiliki beragam destinasi wisata, salah satunya museum. Terdapat beberapa museum di Kota Medan, mulai yang menyimpan benda-benda bersejarah hingga satwa.
Misalnya Museum Uang Sumatera yang berada di Jalan Pemuda, Medan. Di sini terdapat beragam koleksi yang berkaitan dengan uang, bahkan uang koin di zaman penjajahan terdapat di sini.

Selain itu, ada beberapa muesum lain yang ada di Kota Medan. Berikut 5 rekomendasi museum yang wajib kamu datangi di Medan:

1. Museum Negeri Sumatera Utara

Museum Negeri Sumatera Utara terletak di Jalan HM. Joni No. 15, Medan. Peletakan koleksi pertama dilakukan oleh mantan Presiden Ir. Soekarno pada tahun 1954 silam.

Namun, peresmian museum ini baru dilakukan 28 tahun kemudian, tepatnya 19 April 1982. Museum ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Dr. Daoed Yoesoef.

Di museum ini terdapat berbagai koleksi yang bisa menghantarkan kamu menembus dimensi waktu. Hal itu dikarenakan terdapat koleksi yang mulai dari jejak peradaban kuno di Sumut, perkembangan agama di Sumut, hingga koleksi dari zaman kolonial.

Untuk tahu lebih detail tentang koleksi di museum ini, kamu bisa berkunjung sesuai jadwal di bawah ini:

Jadwal Buka

Selasa-Kamis : 08.00-16.00 WIB
Jumat-Minggu : 08.00-15.30 WIB

Harga Tiket

Orang Dewasa: Rp 10 ribu
Anak-anak : Rp 5 ribu

2. Rahmat Internasional Wildlife Museum& Galerry

Museum khusus satwa ini terletak di Jalan S. Parman No. 309, Medan. Kamu dapat menemukan ribuan satwa di museum ini, satwa tersebut ditempatkan seperti di habitat aslinya.

Museum ini memiliki tiga lantai, di lantai satu terdapat kelompok burung, beruang, hingga binatang asal Afrika. Selain itu, di lantai satu juga terdapat kelompok kambing gunung dan kucing.

Di lantai dua kamu bisa menemukan berbagai jenis satwa lainnya baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Di lantai 3 ada bergaram koleksi foto dari aktor film dan olahragawan terkenal dunia, misalnya piringan hitam lagu dari Michael Jackson.

Kamu juga bisa merasakan sensasi berjalan di hutan belantara yang dipenuhi oleh satwa. Untuk menikmati itu semua, kamu bisa datang sesuai jadwal di bawah ini:

Jadwal Buka

Setiap hari: 09.00 -17. 00 WIB

Harga Tiket

Per orang: Rp 75 ribu
Untuk anak di bawah umur 3 tahun, gratis.

3. Museum Perjuangan TNI

Museum yang menyimpan benda-benda bersejarah TNI ini dibuka pada tahun 1971. Museum ini terletak di Jalan KH. Zainul Arifin No. 8, Medan.

Di dalam museum ini, kamu bisa menemukan berbagai macam jenis senjata dan obat-obatan yang digunakan oleh para angkatan bersenjata Indonesia dulu.

Museum ini cocok untuk menambah khasanah tentang sejarah perjuangan TNI masa di masa lalu. Kamu bisa mengunjungi museum ini sesuai jadwal berikut:

Jadwal Buka

Senin-Jumat : 07.00-15.00 WIB
Sabtu-Minggu: bisa dibuka jika ada permintaan

Harga Tiket

Gratis, namun jika ingin berdonasi juga diperbolehkan

4. Museum Situs Kota China

Museum ini terletak di Jalan Kota China No. 65, Medan. Museum ini sebenarnya situs peradaban bangsa Tiongkok di Medan di masa lalu.

Situs ini ditemukan secara tidak sengaja saat pengambilan tanah untuk pembangunan jalan tol Balmera tahun 1986 silam. Saat itu ditemukan arca kuno, yang mulai terkuaknya Kota China ini.

Di museum ini tersimpan artefak-artefak yang bernilai ekonomis dan sarat sejarah. Seperti uang koin, emas, arca, batu-batu candi, pecahan keramik, dan lain-lain.

Jadwal Buka
Kamis, Sabtu, Minggu: 09.00-17.00 WIB

Harga Tiket
Orang dewasa: Rp 8 ribu
Mahasiswa : Rp 5 ribu
SMP & SMA : Rp 4 ribu
Anak-anak : Rp 2 ribu

5. Museum Uang Sumatera

Museum ini terletak di Jalan Pemuda, tepatnya di Gedung Juang 45 Kota Medan. Museum ini merupakan museum uang pertama di Pulau Sumatera, diresmikan tahun 2017 yang lalu.

Sesuai dengan namanya, museum ini menyajikan berbagai benda dan informasi yang berkaitan dengan uang. Terdapat koleksi uang koin mulai dari zaman kerajaan hingga penjajahan di Indonesia.

Selain itu, terdapat juga koleksi uang dari berbagai negara lain. Museum ini merupakan museum yang menyajikan koleksi maupun informasi mengenai uang.

Jadwal Buka
Setiap hari: 09.00-17.00 WIB

Harga Tiket
Per orang: Rp 10 ribu dan kamu dapat souvenir uang kuno.

E-Museum Memberi Edukasi

E-Museum Memberi Edukasi

Pemanfaatan teknologi informasi sangat berguna untuk penyampaian pemberitahuan kepada masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun sistem informasi e-museum berisi tentang benda-benda sejarah dan budaya. Sistem tersebut berguna untuk masyarakat sewaktu mencari informasi tentang objek histori. Dengan sistem informasi e-museum diharapkan membantu masyarakat dalam memperoleh pengetahuan mengenai koleksi yang ada di museum. Sebagaimana penelitian Surya dan Sholeh (2014) menyebutkan e-museum sebagai media memperkenalkan cagar budaya di kalangan masyarakat.

Association of Museum (1998) menerangkan melalui museum membolehkan setiap orang untuk melakukan penelitian berkaitan dengan inspirasi, pembelajaran, dan kesenangan. Museum mengumpulkan dan merawat benda-benda ilmu pengetahuan alam, benda-benda seni, dan benda-benda yang memiliki sejarah penting agar bernilai dan dapat dipamerkan kepada masyarakat. Berbagai koleksi dipamerkan di museum sejarah yang memberikan edukasi terhadap sejarah dan relevansinya terhadap masa kini dan masa lalu. Beberapa museum sejarah menyimpan aspek kuratorial tertentu dari sejarah lokal tertentu. Museum ini memiliki koleksi yang beragam termasuk dokumen, artefak, seni, dan benda arkeologi. Selain itu, ada juga museum sejarah alam yakni museum yang memamerkan dunia alam yang memiliki fokus di alam dan budaya. Pada umumnya memberi edukasi yang berfokus pada sejarah kuno dan antropologi.

Jenis selanjutnya museum spesialisasi merupakan museum yang menspesialisasikan pada topik tertentu, seperti museum kain khas daerah dan museum alat musik daerah. Museum ini umumnya memberi edukasi dan pengalaman yang berbeda dibandingkan museum lainnya. Berikutnya museum seni yang dikenal sebagai sebuah galeri seni. Museum ini menjadi sebuah ruang untuk pameran seni, biasanya merupakan seni visual dan biasanya terdiri dari lukisan, ilustrasi, dan patung. Koleksi dari lukisan dan dokumen lama biasanya tidak dipamerkan di dinding, tetapi diletakkan di ruang khusus. Kemudian museum otomotif merupakan museum yang memamerkan kendaraan. Adapun museum maritim merupakan museum yang menspesialisasikan terhadap objek yang berhubungan dengan kapal, perjalanan di laut dan danau.

Koleksi science museum menampilkan museum yang membahas tentang seputar masalah saintifik dan sejarahnya. Untuk menjelaskan penemuan-penemuan yang kompleks pada umumnya digunakan media visual. Museum jenis ini memungkinkan memiliki studio max yang merupakan studio visual tiga dimensi. Seterusnya, museum open air merupakan museum yang mengoleksi dan membangun kembali bangunan tua di daerah terbuka. Museum ini bertujuan menciptakan kembali bangunan dan suasana lanskap masa lalu. Terakhir museum virtual merupakan museum yang berada di dunia maya berupa internet dengan kata lain museum ini tidak memiliki fisik, tetapi berisi data.

Museum memberikan program inovasi dan pameran-pameran menjadi sumbangan khas kepada kehidupan suatu budaya komunitas. E-museum dapat mengintegrasikan informasi yang ada di museum dengan harapan pengunjung mampu untuk mengagumi, memikirkan, memeriksa, dan menyelidiki koleksi yang ada di museum. Cara ini sebagai rintisan jalan untuk meraih pelaksanaan museum berbasis elektronik dan melatih tenaga-tenaga ahli dalam merencanakan program e-museum. Manfaatnya agar informasi tentang koleksi benda di museum tetap selalu bertahan, selalu diingat, dan selalu dipelajari oleh masyarakat. Dengan demikian, informasi museum tersebut dapat terorganisasi dengan rapi dan terdokumentasi dengan baik.(syatkmf)

Menengok Sejarah Pembuatan Bir di Dortmund Jerman

Menengok Sejarah Pembuatan Bir di Dortmund Jerman

Dortmund menjadi tuan rumah semifinal Euro 2024  Belanda vs Inggris pada Rabu, 10 Juni 2024 atau Kamis dini hari waktu Indonesia barat. Kota ini mulai dibanjiri fans yang mengenakan pakaian warna oranye dan merah khas timnas kedua negara.

Kota di Jerman  ini tidak hanya terkenal dengan klub sepakbolanya. Sebagai jantung budaya wilayah Ruhr, Dortmund terkenal dengan batu bara, baja, dan tentu saja bir. Dengan tradisi panjang pembuatan bir, kota ini memiliki museum pembuatan bir, Brewery-Museum Dortmund.

Museum ini menempati ruang mesin dan produksi bekas pabrik bir Hansa yang berada di wilayah Siegerstrasse, sebelah utara pusat kota Dortmund. Di sini, pengunjung bisa belajar tentang sejarah bir, pembuatan, distribusi, sampai promosinya di masa lalu.

Memberikan penghormatan kepada warisan ini dan menelusuri sejarah pembuatan bir komersial, museum ini terdiri dari bar 1920-an, truk bir dari 1922, dan mesin pembotolan dari 1950-an. Koleksi yang dipamerkan merupakan barang asli yang bersejarah.

Pengunjung bisa belajar tentang pabrik bir Dortmund, produknya, dan juga bagaimana mereka bersaing satu sama lain di pasar. Salah satu pameran yang paling menarik perhatian adalah adalah truknya. Truk ini digunakan untuk promosi menjual minuman mereka dan orang yang mengemudikan tur tersebut saat ini adalah staf museum. Truk Krupp dari tahun 1922 ini hanya dibuat 20 unit.

Ruang bawah tanah memperlihatkan tentang cara pembuatan bir sampai metode distribusi dan pengiriman historis menggunakan kereta kudanya yang mengesankan. Bagian akhir dari kunjungan ke museum ini menyoroti cangkir bir, botol bir, dan kaleng yang juga penting untuk pemasaran bir.

Menara U

Satu lagi museum yang terkait bir adalah Menara U atau Dortmunder U. Museum ini mudah dikenali dari bangunannya. Huruf besar U berlapis emas setinggi 9 meter tampak dari kejauhan, berdiri tegak di atas gedung. Huruf ini awalnya merupakan logo perusahaan Union tempat pembuatan bir, tapi kini telah menjadi landmark kota.

Ini adalah gedung tinggi pertama yang dibangun di Dortmund, antara tahun 1926 dan 1927. Union Brewery menggunakan gedung ini untuk fermentasi dan penyimpanan produk mereka.

Namun, bir tidak lagi dibuat di dalam gedung ini. Pada 1994 tempat pembuatan bir dan semua bangunan di sekitarnya ditutup dan dibongkar; hanya Menara U Dortmund yang selamat karena berstatus landmark. Pada Januari 2008, Menara U Dortmund diputuskan untuk dibangun kembali sebagai proyek unggulan untuk “Ruhr 2010 – Cultural Capital of Europe”.

Bangunan ini sudah diubah menjadi pusat seni dan kreativitas, dan telah menjadi bagian penting dari kancah budaya di Dortmund. Ini juga merupakan rumah bagi Museum Ostwall dan koleksi seni modernnya. Di antara lukisan-lukisan tersebut adalah karya Marc Chagall, Paul Klee dan Pablo Picasso.