Penemuan Peradaban Purba di Pulau Sumba, BRIN: Dihuni Manusia 2.800 Tahun Lalu

Penemuan Peradaban Purba di Pulau Sumba, BRIN: Dihuni Manusia 2.800 Tahun Lalu

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan penemuan peradaban purba di pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam penemuan tersebut, diketahui bahwa Pulau Sumba telah dihuni man

Penemuan ini didasari oleh studi yang dilakukan Peneliti Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim, dan Budaya Berkelanjutan (PR ALMBB) BRIN, Retno Handini. Ia meneliti kekayaan peninggalan prasejarah Austronesia dan budaya berkelanjutan di Sumba.

Lokasi penelitiannya adalah tiga situs yang ada di pulau Sumba yakni situs Lambanapu, Mborombaku, dan Melolo. Situs-situs ini telah diekskavasi dan hasilnya ditemukan berbagai peninggalan seperti kuburan, kendi kuno, cincin, hingga mutiara.

Wilayah yang Dihuni Manusia Ribuan Tahun Lalu
Retno menjelaskan bahwa menurut penanggalan situs tertua di Melolo, diketahui bahwa wilayah tersebut sudah dihuni manusia setidaknya sejak 2.800 tahun lalu. Di situs Melolo ini, terdapat peninggalan yang ditemukan oleh BRIN, antara lain 26 kerangka berusia ratusan ribu tahun dan benda-benda kuno.

“Sementara Situs Lambanapu dihuni sekitar 2.600 tahun lalu. Sedangkan Situs Mborombaku relatif lebih muda sekitar 1300 BP,” ujarnya dikutip dari situs resmi BRIN, Jumat (19/7/2024).

Di situs Lambanapu, peninggalan yang ditemukan antara lain kuburan leluhur suku Sumba, yakni 52 makam dan 58 kuburan tanpa wadah makam.

Selain itu, ditemukan benda-benda peninggalan ain seperti cincin, mutiara, dan benda-benda berbentuk seperti kendi dari tanah liat yang ada hiasan atau ukirannya.

Sementara di area situs Mborombaku, ditemukan sebuah lokasi dekat Sungai Kadahang, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur yang diperkirakan sebagai lokasi leluhur Sumba pertama kali mendarat.

“Kami menemukan juga peninggalan benda kuno berupa keramik seladon fujian Dinasti Yuan pada abad ke-13,” terang Retno.

Menelisik Asal Usul Budaya Nusantara
Terkait penemuan baru ini, Kepala Pusat Riset ALMBB BRIN, Marlon Ririmase mengatakan tentang pentingnya mencari tahu kaitan antara asal usul dan budaya Nusantara dengan peradaban tertentu.

Menurutnya, prasejarah Austronesia merupakan salah satu bagian fundamental dalam riset arkeologi.

“Ini menjadi variabel penting dalam keragaman budaya masyarakat tradisional Indonesia,” ucap Marlon.

Ia berpendapat bahwa ada relasi erat antara migrasi penutur Bahasa Austronesia dalam kaitan dengan kawasan sekitar. Terutama terkait dengan pengetahuan dan tradisi maritim dan teknologi bahari tradisional masyarakat Indonesia.

Ia juga mengatakan hal seperti ini belum banyak muncul dalam temuan-temuan arkeologi di wilayah Sumba.

“Tetapi ini menjadi salah satu prospek dalam riset-riset ke depan yang bisa ditindaklanjuti,” tuturnya.

Penemuan ini menunjukkan hal penting yakni bagaimana ekspresi budaya material yang berciri monumental, yang diwakili oleh tradisi megalitik.

“Hal itu menjadi penanda ikonik sejarah budaya masyarakat Sumba yang masih lestari sampai saat ini,” pungkasnya.

Sejarah Museum Pos Indonesia

Sejarah Museum Pos Indonesia

Melansir posindonesia.co.id, Museum Pos Indonesia didirikan sejak masa penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1931. Bangunan museum didesain oleh arsitek bernama J Berger dan Leutdsgebouwdienst.
Mulanya, museum yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda itu dinamai Museum PTT (Pos Telegraf dan Telepon). Koleksi PTT terdiri dari prangko-prangko dari dalam negeri, maupun luar negeri. Pada masa Perang Dunia II, tepatnya saat Indonesia jatuh ke tangan Jepang, PTT menjadi tidak terurus, bahkan nyaris terbengkalai. Setelah Indonesia merdeka, barulah timbul gagasan untuk mendirikan museum pos dan giro. Museum tersebut akan diisi dengan koleksi berupa prangko-prangko dan beragam foto serta peralatan pos yang memiliki nilai sejarah. Untuk mewujudkan gagasan itu, pada 18 Desember 1980, Direksi Perum Pos dan Giro membentuk Panitia Persiapan Pendirian Museum Pos dan Giro. Panitia ini bertugas melakukan inventarisasi dan mengumpulkan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perkembangan pos di Indonesia dan layak dijadikan koleksi museum.
Pada 27 September 1982, bersamaan dengan peresmian penerapan Sistem Kode Pos Indonesia untuk keperluan internal Perum Pos dan Giro yang bertempat di ruang lantai dasar Kantor Pusat Perum Pos dan Giro, panitia memamerkan benda-benda bersejarah yang telah dikumpulkan. Satu tahun kemudian, yakni pada 27 September 1983, Museum Pos dan Giro diresmikan oleh Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, Achmad Tahir. Acara peresmian museum bertepatan dengan Hari Bakti Postel ke-38. Sejalan dengan perubahan status perusahaan dari Perusahaan Umum Pos dan Giro menjadi PT Pos Indonesia (persero), nama Museum Pos dan Giro juga diubah menjadi Museum Pos Indonesia. Perubahan nama Museum Pos Indonesia dilakukan pada 20 Juni 1995.

BACA JUGA : PREDIKSI BUNGA MIMPI JITU DAN AKURAT
BACA JUGA : BANDAR TOGEL TERPERCAYA

OKEWLA

OKEWLA

Sejarah Tentang Museum Albert Hall Di Jaipur

Sejarah Tentang Museum Albert Hall Di Jaipur

Henschelsindianmuseumandtroutfarm.com – Terletak di jantung kota Jaipur, Albert Hall Museum sungguh menakjubkan! Ini adalah tempat yang sempurna untuk melihat sekilas masa lalu kerajaan Rajasthan dan kekayaan warisannya. Museum besar ini dibangun pada akhir abad ke-19 dan merupakan harta karun bagi sejarawan dan pecinta seni.

Keajaiban arsitektur ini tersebar di lahan seluas 16 hektar dan berbicara tentang warisan artistik Rajasthan. Mari kita lihat lebih dekat museum ini.

Sejarah

Dirancang oleh Sir Samuel Swinton Jacob, Museum Albert Hall dibangun pada tahun 1876. Dibangun untuk memperingati kunjungan Pangeran Wales, Albert Edward. Museum ini merupakan perpaduan indah gaya arsitektur Indo-Saracenic dan Eropa.

Semua tentang Museum Albert Hall di Jaipur

Museum Albert Hall terkenal dengan koleksi seni dan galerinya yang menakjubkan. Melihat:

Seni Rajasthani : Museum ini memiliki tampilan lukisan miniatur Rajasthani yang mengesankan. Lukisan-lukisan ini memberikan gambaran sekilas tentang kekayaan sejarah, masyarakat, dan budaya negara bagian ini.

Kata-kata : Museum ini juga memiliki koleksi senjata dan baju besi kuno. Pedang dan belati yang disimpan di sini merupakan pemandangan yang patut untuk dilihat.

Tekstil : Rajasthan terkenal dengan tekstilnya yang menakjubkan, dan museum ini memiliki berbagai macam pakaian, kain, dan kostum tradisional.

Patung : Ada galeri patung cantik di sini dengan koleksi patung dewa dan dewi Hindu.

Mumi Mesir : Anda akan takjub melihat mumi Mesir di dalam museum.

Pusat acara budaya

Semua tentang Museum Albert Hall di Jaipur

Museum Albert Hall juga merupakan pusat acara dan pameran budaya NANA4D. Sejumlah program budaya, lokakarya, dan ceramah diselenggarakan di sini untuk mempromosikan budaya, seni, dan warisan negara.

Museum Albert Hall tetap buka sepanjang tahun tetapi disarankan untuk memeriksa situs resmi museum sebelum merencanakan perjalanan.

Sejarah Kolkata Di Istana Marmer Memorial Victoria Di India

Sejarah Kolkata Di Istana Marmer Memorial Victoria Di India

Memorial Victoria yang besar dan berkubah adalah salah satu landmark yang paling mudah dikenali di Kolkata. Dibangun sebagai penghormatan bagi Ratu Victoria, bangunan ini adalah museum yang memetakan evolusi dan sejarah kota. Pilih dari 25 galeri yang menampilkan seni, foto, patung, senjata, buku langka, dan sebagainya.

Bangunan megah ini dibuat untuk mengabadikan kenangan atas Ratu Victoria, yang meninggal dunia tahun 1901. Struktur luar biasa ini dibangun dalam waktu 15 tahun dan menjulang setinggi 184 kaki (56 meter). Perhatikan desain arsitektur hibrid gedung, yang menampilkan kubah Mughal berbentuk bola bersama patung-patung bergaya Italia.

Singgahlah di Royal Gallery untuk melihat lukisan yang menggambarkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan Victoria. Di antaranya adalah lukisan penobatannya dan pernikahannya dengan Pangeran Albert. Di tengah ruangan, lihat pianoforte yang dimainkannya sewaktu kanak-kanak dan meja tulisnya dari Puri Windsor.

Pelajari foto, lukisan, dan dokumen di Calcutta Gallery. Koleksi ini merunut sejarah Kolkata, dari asal mulanya pada akhir abad ke-17 hingga 1911. Lihat pedang, belati, meriam, dan serbuk mesiu di Arms and Armours Gallery.

Memorial Victoria berdiri di taman seluas 64 ekar (26 hektar). Kelilingi hamparan rumputnya yang terawat dan duduk di dekat danau. Abadikan kunjungan kalian dengan mengambil foto di dekat patung perunggu besar Victoria di atas tahta. Lihat patung tokoh-tokoh penting lainnya, seperti Lord Ripon, bekas gubernur jenderal India dan Sir Rajendranath Mookerjee, seorang industrialis perintis.

Memorial Victoria buka setiap hari kecuali Senin dan libur-libur umum. Biaya masuk tambahan berlaku untuk museum dan taman. Terletak di jantung Kolkata, museum ini mudah dicapai dengan angkutan umum. Parkir dilarang di sekitar memorial, namun kalian dapat memarkir mobil secara gratis di jalan-jalan di sekitar Maidan, taman urban di dekat museum.

Atur kunjungan kalian agar bertepatan dengan pertunjukan cahaya dan suara, Pride and Glory – the Story of Calcutta. Pertunjukan ini diadakan di senja hari setiap hari kecuali Senin antara Oktober dan Juni. Ongkos masuk berlaku.