Bisnis Beternak Kambing Mini, Perekor Dihargai Rp 25 Juta

Bisnis Beternak Kambing Mini, Perekor Dihargai Rp 25 Juta

Selama ini biasanya beternak kambing untuk dikonsumsi dagingnya, namun ada kambing yang dirawat untuk dijadikan hewan kesayangan karena postur tubuhnya yang mini dan menggemaskan. Dwi Susanto warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta sejak 2017 mencoba meraih peruntungan dengan membudidyakan pygmy goat atau kambing mini.

Menengok Sejarah Pembuatan Bir di Dortmund Jerman

Menengok Sejarah Pembuatan Bir di Dortmund Jerman

Dortmund menjadi tuan rumah semifinal Euro 2024  Belanda vs Inggris pada Rabu, 10 Juni 2024 atau Kamis dini hari waktu Indonesia barat. Kota ini mulai dibanjiri fans yang mengenakan pakaian warna oranye dan merah khas timnas kedua negara.

Kota di Jerman  ini tidak hanya terkenal dengan klub sepakbolanya. Sebagai jantung budaya wilayah Ruhr, Dortmund terkenal dengan batu bara, baja, dan tentu saja bir. Dengan tradisi panjang pembuatan bir, kota ini memiliki museum pembuatan bir, Brewery-Museum Dortmund.

Museum ini menempati ruang mesin dan produksi bekas pabrik bir Hansa yang berada di wilayah Siegerstrasse, sebelah utara pusat kota Dortmund. Di sini, pengunjung bisa belajar tentang sejarah bir, pembuatan, distribusi, sampai promosinya di masa lalu.

Memberikan penghormatan kepada warisan ini dan menelusuri sejarah pembuatan bir komersial, museum ini terdiri dari bar 1920-an, truk bir dari 1922, dan mesin pembotolan dari 1950-an. Koleksi yang dipamerkan merupakan barang asli yang bersejarah.

Pengunjung bisa belajar tentang pabrik bir Dortmund, produknya, dan juga bagaimana mereka bersaing satu sama lain di pasar. Salah satu pameran yang paling menarik perhatian adalah adalah truknya. Truk ini digunakan untuk promosi menjual minuman mereka dan orang yang mengemudikan tur tersebut saat ini adalah staf museum. Truk Krupp dari tahun 1922 ini hanya dibuat 20 unit.

Ruang bawah tanah memperlihatkan tentang cara pembuatan bir sampai metode distribusi dan pengiriman historis menggunakan kereta kudanya yang mengesankan. Bagian akhir dari kunjungan ke museum ini menyoroti cangkir bir, botol bir, dan kaleng yang juga penting untuk pemasaran bir.

Menara U

Satu lagi museum yang terkait bir adalah Menara U atau Dortmunder U. Museum ini mudah dikenali dari bangunannya. Huruf besar U berlapis emas setinggi 9 meter tampak dari kejauhan, berdiri tegak di atas gedung. Huruf ini awalnya merupakan logo perusahaan Union tempat pembuatan bir, tapi kini telah menjadi landmark kota.

Ini adalah gedung tinggi pertama yang dibangun di Dortmund, antara tahun 1926 dan 1927. Union Brewery menggunakan gedung ini untuk fermentasi dan penyimpanan produk mereka.

Namun, bir tidak lagi dibuat di dalam gedung ini. Pada 1994 tempat pembuatan bir dan semua bangunan di sekitarnya ditutup dan dibongkar; hanya Menara U Dortmund yang selamat karena berstatus landmark. Pada Januari 2008, Menara U Dortmund diputuskan untuk dibangun kembali sebagai proyek unggulan untuk “Ruhr 2010 – Cultural Capital of Europe”.

Bangunan ini sudah diubah menjadi pusat seni dan kreativitas, dan telah menjadi bagian penting dari kancah budaya di Dortmund. Ini juga merupakan rumah bagi Museum Ostwall dan koleksi seni modernnya. Di antara lukisan-lukisan tersebut adalah karya Marc Chagall, Paul Klee dan Pablo Picasso.

Perhiasan dari 3.500 Tahun Lalu Ditemukan di Ladang Wortel, Emas sampai Perunggu

Perhiasan dari 3.500 Tahun Lalu Ditemukan di Ladang Wortel, Emas sampai Perunggu

Penambang Franz Zahn menemukan hiasan bundar pipih Zaman Perunggu Tengah di ladang wortel yang baru dibajak di Güttingen, Canton Thurgau, Swiss. Pada Agustus 2023 itu, ia melaporkan temuannya ke Kantor Arkeologi setempat.
Keesokan harinya, Kantor Arkeologi setempat mengatur dokumentasi dan pemulihan di blok tersebut, seperti dikutip dari laman resmi Thurgau. Berdasarkan hasil penggalian lebih lanjut di laboratorium selama beberapa minggu belakangan, blok tanah tersebut rupanya menyimpan 14 hiasan bundar berduri, dua cincin jari spiral, dan lebih dari 100 manik-manik amber penting dari Zaman Perunggu Tengah (3300-1200 SM).

Lebih lanjut, peneliti juga menemukan gigi beruang dan perhiasan dari amon, moluska yang sudah punah.
Zahn biasanya menyusuri daerah setempat dengan detektor logam. Lazimnya, ia menemukan barang-barang logam rongsokan, tetapi tidak jarang Zahn juga menemukan peninggalan dari Zaman Besi dan Zaman Perunggu.

Saat penemuan perhiasan Zaman Perunggu Tengah tersebut, Zahn sedang di ladang wortel yang baru dipanen seizin pemiliknya. Di ladang itu, ia mendeteksi adanya perhiasan perunggu bundar berduri.

ia memperkirakan, ada peninggalan lain yang tersimpan di sana. Sebab, berdasarkan bentuknya yang khas, peninggalan Zaman Perunggu ini diduga terkubur atau dibuang di sana. Karena itu, sukarelawan arkeologi ini melaporkan temuannya agar diperiksa lebih detail secara arkeologis.

Atas izin petani pemilik lahan, tim dari Kantor Arkeologi setempat datang keesokan harinya. Mereka lalu melakukan pemindahan blok tanah seluas 50 x 50 x 50 cm kubik.

Tim arkeolog mendapati, tidak ada jejak jasad manusia di sana. Ini artinya, kumpulan perhiasan prasejarah tersebut semua dikubur di bawah tanah di dalam wadah atau karung organik.

Blok tanah tersebut diangkut ke laboratorium di Frauenfeld. Temuan-temuan tersebut didokumentasikan lapis demi lapis untuk memperoleh informasi tentang bagaimana perhiasan tersebut bisa masuk ke dalam tanah.

Cara tersebut sebelumnya digunakan pada penemuan serupa di daerah Etzwilen dua tahun lalu. Dengan begitu, peneliti sudah punya gambaran dan pengalaman untuk menangani temuan semaca ini.

Temuan manik-manik kuning di tanah tersebut seukuran kepala peniti. Peneliti harus mengeluarkannya satu per satu dari tanah dengan pinset. Beberapa temuan spiral kawat bersinar emas. Peneliti mendapati, perhiasan tersebut benar-benar terbuat dari emas.

Peneliti juga menemukan mata panah perunggu, gigi berang-berang, gigi beruang berlubang, kristal batu, fosil gigi hiu, amon (hewan bercangkang prasejarah) kecil, dan beberapa bongkahan bijih Polandia. Bijih besi dan amon ini diperkirakan berasal dari daerah Schaffhausen.

Koleksi Perempuan Kaya

14 bundaran pipih dengan tiang rusuk dan duri bundar (semacam pengganti paku), diperkirakan membentuk kalung. Di salah satu sisinya ada lubang sempit yang bisa digunakan untuk menarik benang atau tali kulit.

Tim peneliti menjelaskan, perhiasan tersebut khas Zaman Perunggu Tengah, sekitar tahun 1500 SM. Berdasarkan temuan di pekuburan prasejarah, kalung tersebut biasanya punya bundaran-bundaran yang menarik.

Spiral dipasang di antaranya sebagai pengatur jarak. Sebelas spiral ditemukan di Güttingen. Delapan spiral lainnya sedikit lebih besar, terbuat dari kawat emas murni, dengan berat lebih dari 21 gram.

Lebih dari 100 manik-manik amber dan dua cincin jari berspiral ganda melengkapi temuan ini. Peneliti mendapati, ada juga gigi beruang, kristal, fosil hewan, dan koleksi batu. Mereka menduga, benda nonperhiasan ini dianggap punya fungsi perlindungan atau penyembuhan, serta dipakai sebagai semacam jimat.
Hide quoted text

Berdasarkan hasil penelitian, perhiasan-perhiasan tersebut dibuat saat kebudayaan maju yang penting sedang berkembang di wilayah Mediterania di Mesir dan Kreta. Namun, peradaban ini tidak berdiri di Thurgau atau Güttingen.

Jejak pemukiman desa besar dengan peninggalan Zaman Perunggu sempat ditemukan di sana. Namun, pemukiman di sana diperkirakan baru dibangun sekitar 1000 SM.

Calon Koleksi Museum

Peninggalan Zaman Perunggu Tengah tersebut kini sedang direstorasi agar dapat dipamerkan di Museum Arkeologi di Frauenfeld pada 2024. Sejumlah peninggalan dalam kondisi sangat sensitif sehingga butuh penanganan lebih hati-hati dan cermat.

Lebih lanjut, pihak arkeologi setempat berencana mengumumkan temuan ini lebih luas agar penafsiran ilmiah bisa dilakukan kalangan yang lebih luas. Terlepas dari itu, Kantor Arkeologi setempat menyatakan, jasa penemu dan pemilik ladang wortel amat besar sehingga peninggalan di tanah Thurgau dapat dilestarikan.

 

Penemuan Peradaban Purba di Pulau Sumba, BRIN: Dihuni Manusia 2.800 Tahun Lalu

Penemuan Peradaban Purba di Pulau Sumba, BRIN: Dihuni Manusia 2.800 Tahun Lalu

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan penemuan peradaban purba di pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam penemuan tersebut, diketahui bahwa Pulau Sumba telah dihuni man

Penemuan ini didasari oleh studi yang dilakukan Peneliti Pusat Riset Arkeologi Lingkungan, Maritim, dan Budaya Berkelanjutan (PR ALMBB) BRIN, Retno Handini. Ia meneliti kekayaan peninggalan prasejarah Austronesia dan budaya berkelanjutan di Sumba.

Lokasi penelitiannya adalah tiga situs yang ada di pulau Sumba yakni situs Lambanapu, Mborombaku, dan Melolo. Situs-situs ini telah diekskavasi dan hasilnya ditemukan berbagai peninggalan seperti kuburan, kendi kuno, cincin, hingga mutiara.

Wilayah yang Dihuni Manusia Ribuan Tahun Lalu
Retno menjelaskan bahwa menurut penanggalan situs tertua di Melolo, diketahui bahwa wilayah tersebut sudah dihuni manusia setidaknya sejak 2.800 tahun lalu. Di situs Melolo ini, terdapat peninggalan yang ditemukan oleh BRIN, antara lain 26 kerangka berusia ratusan ribu tahun dan benda-benda kuno.

“Sementara Situs Lambanapu dihuni sekitar 2.600 tahun lalu. Sedangkan Situs Mborombaku relatif lebih muda sekitar 1300 BP,” ujarnya dikutip dari situs resmi BRIN, Jumat (19/7/2024).

Di situs Lambanapu, peninggalan yang ditemukan antara lain kuburan leluhur suku Sumba, yakni 52 makam dan 58 kuburan tanpa wadah makam.

Selain itu, ditemukan benda-benda peninggalan ain seperti cincin, mutiara, dan benda-benda berbentuk seperti kendi dari tanah liat yang ada hiasan atau ukirannya.

Sementara di area situs Mborombaku, ditemukan sebuah lokasi dekat Sungai Kadahang, Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur yang diperkirakan sebagai lokasi leluhur Sumba pertama kali mendarat.

“Kami menemukan juga peninggalan benda kuno berupa keramik seladon fujian Dinasti Yuan pada abad ke-13,” terang Retno.

Menelisik Asal Usul Budaya Nusantara
Terkait penemuan baru ini, Kepala Pusat Riset ALMBB BRIN, Marlon Ririmase mengatakan tentang pentingnya mencari tahu kaitan antara asal usul dan budaya Nusantara dengan peradaban tertentu.

Menurutnya, prasejarah Austronesia merupakan salah satu bagian fundamental dalam riset arkeologi.

“Ini menjadi variabel penting dalam keragaman budaya masyarakat tradisional Indonesia,” ucap Marlon.

Ia berpendapat bahwa ada relasi erat antara migrasi penutur Bahasa Austronesia dalam kaitan dengan kawasan sekitar. Terutama terkait dengan pengetahuan dan tradisi maritim dan teknologi bahari tradisional masyarakat Indonesia.

Ia juga mengatakan hal seperti ini belum banyak muncul dalam temuan-temuan arkeologi di wilayah Sumba.

“Tetapi ini menjadi salah satu prospek dalam riset-riset ke depan yang bisa ditindaklanjuti,” tuturnya.

Penemuan ini menunjukkan hal penting yakni bagaimana ekspresi budaya material yang berciri monumental, yang diwakili oleh tradisi megalitik.

“Hal itu menjadi penanda ikonik sejarah budaya masyarakat Sumba yang masih lestari sampai saat ini,” pungkasnya.

Sejarah dan Peran Sosial Museum

Sejarah dan Peran Sosial Museum

Sejarah Museum

Jeffrey Abt (2006) menjelaskan bahwa sebagian besar catatan tentang sejarah museum dimulai dengan asal-usul etimologis “museum”. Museum dalam kata Yunani kuno merujuk pada situs pemujaan yang dikhususkan untuk kontemplasi (Mouseion), atau Museum Alexandria legendaris yang didirikan pada 280 SM. Dalam publikasi online Encyclopædia Britannica berjudul History of Museums, Geoffrey D. Lewis (n.d.) menyatakan bahwa penggunaan kata museum selama abad ke-19 dan sebagian besar abad ke-20 dilambangkan sebagai bangunan budaya yang menyimpan benda budaya yang dapat diakses oleh masyarakat.

Seiring berlanjutnya respon museum terhadap masyarakat yang menciptakannya, penekanan pada bangunan budaya menjadi kurang dominan. Museum ruang terbuka (open air museum), yang terdiri atas serangkaian bangunan yang diawetkan sebagai objek, dan ecomuseum, melibatkan penafsiran semua aspek lingkungan luar. Selain itu, ada yang disebut museum virtual yang ada dalam bentuk elektronik di Internet. Meskipun museum virtual memberikan kesempatan menarik dan membawa manfaat tertentu bagi museum yang ada, mereka tetap bergantung pada pengumpulan, pelestarian, dan interpretasi benda material oleh museum nyata.

Peran Sosial Museum

Konsep tentang museum mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, demikian pula yang terjadi pada peran sosialnya. Berdasarkan perlakuan terhadap koleksi dan pandangan terhadap museum sebagai institusi, secara sederhana pembabakan sejarah museum di dunia dapat dibagi menjadi tiga fase. Pembabakan berdasarkan perkembangan kajian museologi ini menyebut museum pada ketiga fase tersebut sebagai museum tradisional, museum modern atau eco museum, dan museum postmodern (Magetsari, 2011). Menurut Magetsari, perbedaan mendasar antara museum tradisional dan modern terletak pada fungsi dan orientasinya.

Pada museum tradisional tujuan pendiriannya adalah ‘sekadar’ untuk melestarikan koleksi sekaligus menyenangkan pemiliknya melalui eksibisi untuk publik. Sedangkan pada museum modern, terjadi pergeseran orientasi dari koleksi ke pengunjung. Museum telah beralih fungsi menjadi ikon budaya dengan misi khusus membekali masyarakat dengan identitas dan menyejahterakan mereka melalui stabilitas budaya. Sementara itu, museum di era pascamodern merupakan wujud penyempurnaan dari museum modern. Dengan lebih memacu keikutsertaan pengunjung dalam menginterpretasi apa yang dilihat. Museum pascamodern dikelola dengan orientasi bisnis yang pada praktiknya lebih menitikberatkan manajemen dan marketing dalam menghadapi tantangan sosio-kultural yang semakin kompleks.

Transformasi dari museum sebagai ‘kuil kebudayaan’ menjadi ‘istana hiburan’ yang modern

Pendapat terakhir tentang museum pascamodern di atas diperkuat oleh Yunci Cai (2008), yang menggambarkan perubahan tersebut sebagai transformasi dari museum sebagai ‘kuil kebudayaan’ menjadi ‘istana hiburan’ yang modern. Menurutnya, museum di seluruh dunia telah mengubah diri menjadi pusat hiburan modern, mengganti aula tua berdebu mereka dengan ruang pameran yang lebih besar dan memesona, restoran dan toko-toko berkelas, serta ruang publik yang menarik. Untuk membuat museum lebih menarik dan mudah diakses, museum juga mengadopsi teknologi interaktif dan mengorganisasi program yang sangat sukses (blockbuster).

Terlihat bahwa fungsi pendidikan dan sosial museum menjadi lebih rumit saling terkait dengan perdagangan dan hiburan. Lembaga ilmiah tradisional yang sibuk dengan koleksi, display dan penelitian sudah tidak terlihat pada peran baru museum saat ini. Selain itu, Yunci juga berpendapat bahwa sikap baru dari museum di milenium baru tersebut adalah refleksi dari adaptasi konstan mereka terhadap tuntutan baru dari masyarakat. Hal positif dalam pandangannya ini adalah bahwa dalam mengadopsi edutainment, dan mengorganisasi program menarik yang relevan dengan sejarah dan budaya, museum melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan sejarah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan relevansi museum dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Museum sebagai Ruang Publik

Museum tidak lagi bertindak sebagai lembaga edukasi informal semata. Namun sebagai ruang publik tempat budaya dan kelompok masyarakat yang berbeda saling bertemu dan berhubungan. Untuk menjelaskan hal ini, Clifford meminjam istilah contact zone dari Mary Louise Pratt untuk menekankan interaktifitas alamiah dari hubungan antara berbagai kelompok masyarakat, pemangku kepentingan, dan museum. Sebagai “zona hubungan” (contact zone), fungsi-fungsi museum lebih sebagai ruang permeabel pertemuan transkultural daripada sebagai institusi yang secara ketat dibatasi oleh tugas menyebarkan pengetahuan kepada pengunjungnya. Clifford menuangkan kembali konsep museum sebagai sebuah ruang di mana kebudayaan dan kelompok masyarakat yang berbeda saling bersinggungan, berinteraksi, dan saling dipengaruhi oleh pertemuan itu (Mason, 2006).

Agen perubahan

Dengan adanya pergeseran orientasi, dari yang semula hanya berfokus pada koleksi hingga berusaha memenuhi tuntutan baru untuk menjadi relevan dengan masyarakat, museum juga mengalami perubahan peran edukasi dan sosial. Bahkan, dalam tingkatan tertentu museum dianggap sebagai institusi yang mengampu peran perubahan sosial. Biasa disebut agen perubahan (agent of change). Dalam menjalani peran sosial ini, museum kini dituntut untuk semakin terbuka terhadap bebagai kelompok dalam masyarakat. Keadaan inilah yang akhirnya memunculkan istilah ‘museum inklusif’, yang menurut R. Sandell dalam Mensch (2003) hampir sama dengan konsep museum komunitas.

The goal of the inclusive museum is to achieve cultural inclusion by representation of, and participation and access for those individuals or communities that are often excluded…...In general, a museum should play a role in generating social change by engaging with and empowering people to determine their place in the world, educate themselves to achieve their potential, play a full part in society and contribute to reforming it in the future.” (Mensch, 2003: 8)

Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa tujuan dari museum inklusif adalah untuk mencapai inklusi budaya. Melalui representasi tentang individu, atau komunitas yang sering diabaikan, serta partisipasi dan akses bagi mereka. Secara umum, museum harus berperan dalam menghasilkan perubahan sosial. Melalui keterlibatannya dengan masyarakat, dan memberdayakan masyarakat untuk menentukan posisi mereka di dunia. Mendidik diri mereka untuk mencapai potensi mereka. Berperan penuh dalam masyarakat, serta memberikan kontribusi untuk perbaikan masyarakat pada masa depan. Dalam hal ini, penyandang disabilitas termasuk ke dalam individu dan komunitas yang sering diabaikan keberadaannya dalam kehidupan masyarakat pada umumnya.

Sejarah Museum Nasional Indonesia

Sejarah Museum Nasional Indonesia

Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah adalah museum arkeologi, sejarah, etnografi, dan geogradi yang berada di Jakarta Pusat. Museum ini menjadi museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara yang berdiri pada 24 April 1778.

Sejarah Berdirinya Museum Nasional Indonesia pada 24 April 1778 ini bermula dari pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, sebuah lembaga kebudayaan di Batavia. Pada masa pemerintahan Inggris, 1811 sampai 1816, Thomas Stamford, direktur Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen memerintahkan pembentukan gedung baru. Gedung tersebut akan dibangun di Jalan Majapahit No.3 yang akan digunakan sebagai museusm dan ruang pertemuan untuk Literary Society, perkumpulan penyuka literatur. Museum (dan Galeri) Nasional Indonesia: Sepotong Wajah Bangsa.

Pada 1862, setelah museum sudah dipenuhi dengan beberapa koleksi, pemerintah Hindia Belanda mendirikan gedung museum pada 1868.  Pada 17 September 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan museum ini kepada pemerintah Republik Indonesia.  Sejak saat itu, pengelolaan museum dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.  Kemudian, pada 2005, Museum Nasional telah dikelola oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Museum Nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah. Pada halaman museum terdapat sebuah patung. Patung yang terletak di halaman Monumen Nasional adalah patung gajah berbahan perunggu oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada 1871.  Sejak 28 Mei 1979, nama resmi dari lembaga ini adalah Museum Nasional Republik Indonesia.

Koleksi

Adapun benda-benda yang ada di dalam museum ini adalah: Arca kuno Prasasti Barang-barang kerajinan Koleksi-koleksi ini dikategorisasikan ke dalam: Etnografi Perunggu Prasejarah Keramik Tekstil Numismatik Relik sejarah Buku langka Benda berharga

Pada 2001, tercatat ada 109.342 buah koleksi yang berada di dalam Museum Gajah.  Dari jumlah tersebut, museum ini kemudian dikenal sebagai museum terlengkap di Indonesia. Koleksi pun semakin bertambah, sampai pada 2006, jumlah koleksi museum telah melebihi 140.000 buah.  Koleksi paling menarik di dalam museum ini adalah patung Bhairawa. Patung Bhairawa menjadi patung tertinggi di Museum Nasional (414cm).  Patung ini berupa laki-laki yang berdiri di atas mayat dan deretan tengkorak serta memegang cangkir yang terbuat dari tengkorak di tangan kiri dan keris pendek gaya Arab di tangan kanan. Patung ini diperkirakan ditemukan di Padang Roco, Sumatera Barat, yang berasal dari abad ke-13 atau 14.

Sejarah Museum Pos Indonesia

Sejarah Museum Pos Indonesia

Melansir posindonesia.co.id, Museum Pos Indonesia didirikan sejak masa penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1931. Bangunan museum didesain oleh arsitek bernama J Berger dan Leutdsgebouwdienst.
Mulanya, museum yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda itu dinamai Museum PTT (Pos Telegraf dan Telepon). Koleksi PTT terdiri dari prangko-prangko dari dalam negeri, maupun luar negeri. Pada masa Perang Dunia II, tepatnya saat Indonesia jatuh ke tangan Jepang, PTT menjadi tidak terurus, bahkan nyaris terbengkalai. Setelah Indonesia merdeka, barulah timbul gagasan untuk mendirikan museum pos dan giro. Museum tersebut akan diisi dengan koleksi berupa prangko-prangko dan beragam foto serta peralatan pos yang memiliki nilai sejarah. Untuk mewujudkan gagasan itu, pada 18 Desember 1980, Direksi Perum Pos dan Giro membentuk Panitia Persiapan Pendirian Museum Pos dan Giro. Panitia ini bertugas melakukan inventarisasi dan mengumpulkan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perkembangan pos di Indonesia dan layak dijadikan koleksi museum.
Pada 27 September 1982, bersamaan dengan peresmian penerapan Sistem Kode Pos Indonesia untuk keperluan internal Perum Pos dan Giro yang bertempat di ruang lantai dasar Kantor Pusat Perum Pos dan Giro, panitia memamerkan benda-benda bersejarah yang telah dikumpulkan. Satu tahun kemudian, yakni pada 27 September 1983, Museum Pos dan Giro diresmikan oleh Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, Achmad Tahir. Acara peresmian museum bertepatan dengan Hari Bakti Postel ke-38. Sejalan dengan perubahan status perusahaan dari Perusahaan Umum Pos dan Giro menjadi PT Pos Indonesia (persero), nama Museum Pos dan Giro juga diubah menjadi Museum Pos Indonesia. Perubahan nama Museum Pos Indonesia dilakukan pada 20 Juni 1995.

BACA JUGA : PREDIKSI BUNGA MIMPI JITU DAN AKURAT
BACA JUGA : BANDAR TOGEL TERPERCAYA

OKEWLA

OKEWLA

Profil Dan Sejarah Museum Nasional Indonesia Yang Dilanda Kebakaran

Profil Dan Sejarah Museum Nasional Indonesia Yang Dilanda Kebakaran

MNI) dilanda kebakaran. Peristiwa kebakaran itu melanda bagian belakang gedung museum yang telah berdiri sejak masa pemerintah Belanda yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Insiden kebakaran museum yang dikenal dengan Museum Gajah itu terjadi di Gedung A, pada Sabtu (16/9/2023) malam. Beruntung tidak ada korban jiwa meski ada koleksi yang terbakar. Terkait penyebab tengah diselidiki. Dan untuk saat ini museum ditutup sementara.

Museum Nasional ini merupakan museum Republik Indonesia dengan koleksi terbesar di Asia Tenggara yang menyimpan lebih dari ratusan ribu benda-benda bersejarah yang terdiri dari beberapa jenis koleksi yang berdiri sejak tahun 1800-an. Berikut sejarah dan profilnya:
BACA JUGA : BANDAR TOGEL TERPERCAYA
Sejarah Museum Nasional
Seperti dikutip dari laman resminya, sejarah Museum Nasional bermula dengan berdirinya Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) oleh pemerintah Belanda pada 24 April 1778. Lembaga independen ini bertujuan memajukan penelitian di bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya di bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, serta menerbitkan hasil penelitian.

Salah seorang pendiri lembaga ini, JCM Radermacher, menyumbangkan sebuah rumahnya di Jalan Kalibesar, kawasan perdagangan di Jakarta-Kota. Dia juga menyumbangkan sejumlah koleksi benda budaya dan buku yang amat berguna. Sumbangan dari Radermacher inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya museum dan perpustakaan.
Selama masa pemerintahan Inggris di Jawa (1811-1816), Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles memerintahkan pembangunan gedung baru sebagai museum dan ruang pertemuan Literary Society (dulu disebut gedung “Societeit de Harmonie”). Bangunan ini berlokasi di Jalan Majapahit Nomor 3 (sekarang kompleks gedung Sekretariat Negara, di dekat Istana Kepresidenan).

Jumlah koleksi milik BG terus meningkat hingga museum di Jalan Majapahit tidak dapat lagi menampung koleksinya. Pada tahun 1862, pemerintah Belanda memutuskan membangun gedung museum baru di lokasi yang sekarang, di Jalan Medan Merdeka Barat Nomor 12 (dulu disebut Koningsplein West). Gedung ini dibuka untuk umum pada tahun 1868.

Profil Dan Sejarah Museum Nasional Indonesia Yang Dilanda Kebakaran

Museum sangat dikenal di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya penduduk Jakarta, dengan sebutan “Gedung Gajah” atau “Museum Gajah” karena di halaman depan museum terdapat patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand pada tahun 1871. Museum ini juga disebut “Gedung Arca” karena di dalam gedung banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode.

Mengingat pentingnya museum ini bagi bangsa Indonesia maka pada 17 September 1962 Lembaga Kebudayaan Indonesia menyerahkan pengelolaan museum kepada pemerintah Indonesia, yang kemudian menjadi Museum Pusat. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.092/ 0/1979 tertanggal 28 Mei 1979, Museum Pusat statusnya menjadi Museum Nasional, kini bernaung di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

BACA JKUGA : PREDIKSI BUNGA MIMPI JITU DAN AKURAT

Pada 22 Maret 2021, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 117/KMK.05/2021, Museum Nasional ditetapkan sebagai instansi pemerintah pusat dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan yang didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Tags :

https://bdtlb.org/

https://virologist.org/

PREDIKSI ANGKA JITU MEGA4D

SLOT200 LOGIN SLOT777

SLOT88 SITUS SLOT DEMO GACOR

MEGA4D TOGEL 4D 10 JUTA

SLOT88 SALAM MAXWIN

MEGA4D SITUS TOTO NO1

FYI MEGA4D SLOT DEPOSIT DANA

MEGA4D BERMAIN TOGEL ONLINE

MEGA4D BANDAR TOGEL TANPA SYARAT

EREK EREK LENGKAP

Situs Toto Agen Bandar Togel Online Bet 100 Perak dengan Deposit QRIS Hadiah 10 Juta

Situs toto Nana4D telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu agen bandar togel online terkemuka di Indonesia. Dengan fitur unggulan seperti minimal taruhan hanya 100 perak, metode deposit yang fleksibel termasuk QRIS, dan hadiah besar hingga 10 juta rupiah, Situs toto menawarkan pengalaman bermain togel yang menarik dan terjangkau bagi semua kalangan.

Taruhan Togel dengan Bet 100 Perak

Salah satu daya tarik utama Situs toto adalah kemampuan untuk memasang taruhan dengan nominal serendah 100 perak. Hal ini memungkinkan pemain dengan berbagai anggaran untuk berpartisipasi dan merasakan sensasi bermain togel tanpa perlu mengeluarkan biaya besar. Meskipun taruhan kecil, peluang untuk memenangkan hadiah besar tetap ada, menjadikan setiap taruhan berpotensi menguntungkan.

Deposit Mudah dengan QRIS

Situs toto mempermudah proses deposit dengan menyediakan berbagai metode pembayaran, termasuk transfer bank dan e-wallet. Yang paling menonjol adalah opsi deposit melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Nana4D QRIS memungkinkan pemain untuk melakukan deposit dengan cepat dan mudah hanya dengan memindai kode QR, sehingga meningkatkan kenyamanan dan kecepatan transaksi​ (Nana4D)​​ (Nana4D Bali)​.

Hadiah Besar hingga 10 Juta

Meskipun taruhan dapat dimulai dari 100 perak, Situs toto menawarkan hadiah yang sangat menggiurkan. Pemain berkesempatan untuk memenangkan hadiah hingga 10 juta rupiah, menjadikan setiap taruhan memiliki potensi besar untuk mengubah nasib pemain. Ini adalah salah satu faktor yang membuat Situs toto sangat diminati oleh para penggemar togel online​ (Nana4D)​.

Metode Pembayaran yang Beragam

Untuk mendukung kebutuhan transaksi pemain, Situs toto menyediakan berbagai metode pembayaran deposit yang lengkap. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Transfer Bank: BNI, BRI, BSI, BCA, Mandiri, CIMB
  • E-wallet: Dana, Ovo, LinkAja, Gopay, dan QRIS​.

Dengan beragam pilihan ini, pemain dapat dengan mudah melakukan deposit sesuai dengan preferensi dan kenyamanan masing-masing.

Keamanan dan Layanan Pelanggan

Keamanan adalah prioritas utama di Situs toto. Situs ini menggunakan teknologi enkripsi terbaru untuk memastikan bahwa semua data pribadi dan transaksi pemain tetap aman. Selain itu, layanan pelanggan tersedia 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, untuk membantu pemain dengan segala pertanyaan atau masalah yang mungkin mereka hadapi.

Kesimpulan

Situs toto Nana4D adalah agen bandar togel online yang menawarkan banyak keunggulan bagi pemain togel di Indonesia. Dengan minimal taruhan 100 perak, kemudahan deposit melalui QRIS, dan hadiah besar hingga 10 juta rupiah, Situs toto menyediakan pengalaman bermain yang terjangkau dan menarik. Keamanan yang terjamin dan layanan pelanggan yang responsif menjadikan Situs toto pilihan utama bagi para penggemar togel online. Bergabunglah dengan Situs toto dan nikmati sensasi bermain togel dengan peluang menang besar!

Tersedia Juga:

shiowla

rokokbet

rokokbet

rokokslot

rokokslot

for4d

for4d

shiowla

shiowla

okewla

okewla

mega4d

mega4d

bet4d

bet4d

nana4d

nana4d

nono4d

nono4d

Museum Nasional Museum Terbesar Di Indonesia Yang Pertama Kali Dibangun Pada 1862

Museum Nasional Museum Terbesar Di Indonesia Yang Pertama Kali Dibangun Pada 1862

Gedung A Museum Nasional Indonesia (MNI) kebakaran pukul 20.00 WIB, Sabtu (16/9/2023) malam. Akibat kebakaran tersebut, museum yang memiliki nama lain Museum Gajah ini ditutup sementara untuk umum.

Museum Nasional adalah museum terbesar di Indonesia yang pertama kali dibangun pada 1862 dan dibuka perdana pada 1868. Museum yang terletak di Jalan Merdeka Barat No. 12, Jakarta Pusat ini menyimpan lebih dari 190 ribu koleksi bersejarah.

Lantas, bagaimana sejarah Museum Nasional sehingga dipanggil Museum Gajah? Ternyata jawabannya ada hubungannya dengan Kerajaan Siam di Thailand.

Museum Nasional atau Museum Gajah. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Melansir dari laman resmi MNI, museum di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) ini diawali dengan berdirinya himpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) oleh Pemerintah Belanda pada 24 April 1778. BG adalah lembaga yang berfokus pada penelitian bidang seni dan ilmu pengetahuan, khususnya bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi, dan sejarah.

Pendiri BG, JCM Radermacher, menyumbangkan rumah di Jalan Kalibesar, Jakarta dan koleksi benda budaya serta buku sebagai koleksi. Konon, rumah ini menjadi awal mula museum dan perpustakaan.

Selama masa pemerintahan Inggris di Jawa pada 1811 hingga 1816, rumah di Kalibesar semakin penuh dengan koleksi bersejarah. Maka dari itu, Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles membangun gedung baru sebagai museum dan ruang pertemuan di Jalan Majapahit No. 3 dengan nama Societeit de Harmonie.

Beberapa tahun setelahnya, Societeit de Harmonie juga tidak mampu menampung jumlah koleksi milik BG yang terus bertambah. Melihat hal itu, pemerintah Belanda akhirnya membangun museum baru di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12 dan dibuka untuk umum pada 1868.

Awal mula disebut Museum Gajah

Museum ini langsung populer di kalangan masyarakat Jakarta dengan sebutan ‘Gedung Gajah’ atau ‘Museum Gajah’. Sebab, museum ini memiliki patung gajah perunggu yang diletakkan di halaman depan. Patung gajah tersebut adalah hadiah dari Raja Chulalongkorn dari Thailand ketika berkunjung pada 1871.

Menurut pemandu wisata Museum Nasional, Konon, Raja Thailand memberikan hadiah patung gajah karena terkesan dengan koleksi museum yang sangat indah. Saking terkesannya, ia membuat museum serupa di negaranya dan meletakkan patung gajah yang sama di halamannya.

Saat ini, Museum Nasional atau Museum Gajah menyimpan lebih dari 190 ribu benda bersejarah yang terdiri dari tujuh jenis koleksi, yakni Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu – Buddha, Numismatik dan Heraldik, Keramik, Etnografi, dan Geografi dan Sejarah.

Bet4D

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

bet4d

https://desav.org/
https://www.ppnatura.org/
https://www.fuentedesantacruz.com/
https://www.azadtabriz.org/
https://termlimitsandreform.com/
https://journal.iba-du.edu/-/okewla-togel/
https://heylink.me/alternatif-okewla/
https://mialegreinfanciagms.edu.co/wp-content/okewla/
http://103.169.1.181/assets/okewla/
https://pusdantb.inlislitentb.com/-/okewla/
http://pustakadigital.sman3pariaman.sch.id:8123/-/agen-togel/
https://smknparungponteng.sch.id/-/situs-togel/
https://www.bantryhistorical.com/-/okewla-slot200/
https://pustaka.sma1wiradesa.sch.id/-/slot-bet-murah/
https://kampus.smkbinanusa.sch.id/-/slot200/
https://hrdayin.com/app/api/-/agen-togel-okewla/
https://sgportal.spsb.com.my/helpdesk/casino-okewla
https://online.maiamp.gov.my/-/okewla/
https://www.fuentedesantacruz.com/
https://www.azadtabriz.org/
https://bhusari.in/-/linkokewla/
https://theirule.com/-/linkokewla/
https://sistemas.cge.mg.gov.br/consulta/-/scatterpink-okewla/
https://icps.riphah.edu.pk/-/daftarokewla/
https://systemrc.edu.es/-/agen-okewlatogel/
https://qldfamilydentalcentres.com.au/slot-dana/
https://www.orgaindustrade.com/-/togel-terbesar/
http://emeeting.phoubon.in.th/web/assets/-/okewla/
https://sisperv3.ketengah.gov.my/web/assets/-/okewla/
http://docx.ru.ac.th/-/bandar-okewla/
https://kampus.smkbinanusa.sch.id/-/slot200/
https://gidapp.bangkok.go.th/cibma/-/playokewla/
http://nem-lb.com/web/-/okewla/
https://windowswithbuiltinblinds.co.uk/wp-content/plugins/seoplugins/000aa/js/bo-okewla/
https://www.impulseintl.com/-/link-okewla/
https://digitalnewskit.com/js/slot-dana/
https://www.opportunitycreator.com/-/toto-okewla/
https://desapurbalingga.org/
https://www.directpropertyservices.com/css/okewla-togel-casino/
https://desakeban.id/
https://167.71.192.52/
https://civancanova.org/
https://savix.serverpersonale.it/-/okewla/
https://desakumuh.id/
https://www.azadtabriz.org/
https://kalamariotes.gr/-/okewla-togel-online/
https://www.kkphospital.go.th/-/daftarslot-okewla/
https://www.kkphospital.go.th/-/okewla/
https://www.ppnatura.org/
https://sal.universidadlatino.edu.mx/-/okewla/
https://smog-epinorth.chiangmaihealth.go.th/-/okewla/
https://suvairporttaxi.com/js/okewla/
https://krishna-boutique.com/js/okewla4d/
https://www.fuentedesantacruz.com/
https://heylink.me/alternatif-okewla/
https://journal.iba-du.edu/-/okewla-togel/
http://imard.edu.vn/-/okewla/
https://denverskylofts.com/js/okewla/
https://hrdayin.com/app/api/-/agen-togel-okewla/
https://kampus.smkbinanusa.sch.id/-/slot200/
https://pustaka.sma1wiradesa.sch.id/-/slot-bet-murah/
https://www.bantryhistorical.com/-/okewla-slot200/
https://typo.co.il/-/okewla-togel/
https://gidapp.bangkok.go.th/cibma/-/playokewla/
https://slaibycontracting.com/-/okewla/
https://dinkesngawi.net/okewla
https://jlpt.mosai.org.in/common/uploads/-/okewla/
https://boulosfeghali.org/-/okewla/